“Ini saya berharap nanti kalau memang kita terpapar Covid, lebih baik kita ungkap. Karena data semakin tinggi ungkapan masyarakat atau (ada) keterbukaan masyarakat, semakin mudah kami mendapat plasma,” kata dia.
Gus Yasin, sapaan wagub, berpandangan, saat ini kalangan masyarakat yang paling mudah didorong untuk berdonor adalah Aparatur Sipil Negara. Sebab, mereka wajib lapor kepada pimpinan ketika terkena Covid, sehingga datanya sudah pasti ada.
“Di pemerintah, saya meminta untuk didata. Siapa saja yang sudah terpapar, mereka harus kita dorong untuk melakukan donor, sehingga memberikan contoh kepada masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Pandemi Tak Menjadi Penghalang Bagi 'Uap Kopi Bubuk' untuk Tetap Bertahan, Ini Strateginya
Wagub meyakini, adanya contoh nyata menumbuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk berdonor. Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, setelah dirinya melakukan donor plasma konvalesen yang pertama sekitar tiga pekan lalu di UDD PMI Kota Semarang, jumlah pendonor mengalami kenaikan.
“Kita sampaikan kepada bupati/ wali kota untuk memberikan contoh. Kita bersama-sama menjadi lakon. Jadi kalau lakon ya kita ini penyintas. Termasuk saya. Saya ingin menjadi lakon. Saya ingin jadi peran utama menyelamatkan warga kami,” pungkasnya.***