Relawan Kewalahan Pemakaman Korban Covid-19 yang Melonjak, Masyarakat Diminta Disiplin Protokol Kesehatan

- 26 Juni 2021, 11:22 WIB
Banyaknya kasus meninggalnya pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten membuat relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 kewalahan hingga mengantri dimakamkan.
Banyaknya kasus meninggalnya pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten membuat relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 kewalahan hingga mengantri dimakamkan. /Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten

 

SINARJATENG.COM – Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten membuat relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 kewalahan.

Hal ini lantaran dalam sehari mencapai 27 lokasi pemakaman dengan standar protokol pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Dengan adanya peningkatan korban meninggal akibat penularan Covid-19 tersebut, kelompok relawan meminta masyarakat tak lagi abai terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Bupati Kudus HM Hartopo Akan Optimalkan Tempat Isolasi Terpusat di Desa Minimalisir Penularan Virus

Protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin agar korban tidak terus bertambah.

Hal tersebut disampaikan Sasangko Agung Wibowo, koordinator relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten.

Banyaknya pasien meninggal akibat Covid-19 yang harus dimakamkan, diakuinya membuat relawan kewalahan.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Di Kota Pekalongan Menunggu Perkembangan Covid-19

“Hari Kamis 24 Juni 2021 ada 27 lokasi yang harus ditangani. Belum selesai dan harus dilanjutkan hari Jumat 25 juni 2021 sekaligus menuntaskan tugas yang masuk hari ini,” ungkapnya saat dihubungi.

Menurutnya dengan kondisi kasus yang melonjak, tidak sebanding dengan jumlah relawan yang menangani.

Dalam satu kali pemakaman protokol Covid-19, dibutuhkan 10 hingga 12 personel. Sementara jumlah relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang aktif sekitar 300 personel.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal, Faktanya Gus Miftah Baik-Baik Saja

“300 personel ini tentu tidak standby seluruhnya dalam satu hari. Namun dibagi dalam beberapa tim, karena tim yang bertugas hari ini, baru dapat ditugaskan kembali setelah tiga hari sebagai jeda dan menjaga vitalitas relawan. Kalau sampai diforsir, tentu hal ini bisa merugikan kita semua,” terangnya.

Karenanya, ia meminta masyarakat lebih memahami kondisi pandemi saat ini.

Dengan adanya varian baru Covid-19 yang muncul saat ini dengan tingkat penularan yang tinggi, diharapkan masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Mulai Minggu 27 Juni, Ada Penyesuaian Tarif Tol Semarang-Solo

Pria yang menjabat sebagai wakil komandan SAR Klaten bidang keorganisasian ini juga mengatakan sebagian masyarakat masih belum menganggap pandemi sebagai masalah yang serius.

Padahal di wilayah dengan status zona merah saat ini dibutuhkan dukungan masyarakat.

“Intinya adalah prokes, prokes, dan prokes. Harus disiplin mulai dari diri sendiri,” ujarnya.***

 

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x