Terdapat KPM pernah menerima tempe dengan keadaan terlalu matang sehingga berbau busuk dan beberapa KPM menerima tahu dengan tekstur keras, sudah berlendir dan bau asam.
Sebanyak 1,3% KPM menilai kualitas apel dan kentang yang diterima kualitasnya sangat baik, 92,5% kualitasnya baik, dan 6,3% kualitasnya tidak baik.
Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Surakarta, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021
Hal tersebut dikarenakan apel yang diterima rasanya asam, memiliki tekstur yang hambar, serta apel yang busuk dan layu. Demikian pula dengan kentang, KPM sempat menerima kentang busuk, kentang yang masih berwarna hijau, dan kentang yang berwarna putih dengan tekstur yang keras.
Dalam hal ketepatan administrasi, sebanyak 2,3% KPM menyatakan sudah sangat tepat administrasi, 88,7% menyatakan tepat administrasi, dan 9% menyatakan tidak tepat administrasi.
Hal ini disebabkan karena di sebagian wilayah Kabupaten Banyumas, KKS milik KPM dipegang oleh pihak lain seperti koordinator dan agen e-warong.
Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Tegal, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021
Diskusi ini turut menghadirkan tiga panelis, yaitu Dr. Dwiyanto Indiahono, M.Si selaku Akademisi FISIP Unsoed, Barid Hardiyanto selaku aktivis sosial dan Peneliti Kebijakan Publik, serta Lili Mudjianto selaku Kabid Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin Kabupaten Banyumas.
Di akhir acara, Lingkar Kajian Banyumas memberikan tiga rekomendasi, antara lain :
1. Perlu dilakukan verifikasi data secara berkala oleh instansi terkait untuk menghindari permasalahan seperti saldo 0 (nol), double kartu, dan bantuan sembako tidak tepat sasaran.