SINARJATENG.COM - Warga di Dusun Ngadirejo Sumber Simo Boyolali dan para pengguna ruas jalan dari Pasar Batangan Simo menuju Klego mengeluhkan kondisi jalan rusak parah yang tidak kunjung diperbaiki.
Kerusakan parah sudah merata di semua ruas jalan yang berjarak sekitar 4 kilometer yang melewati beberapa dukuh, bahkan di beberapa titik diantaranya ketika musim hujan mirip dengan 'Kubangan Kerbau' dan ketika musim kemarau menimbulkan polusi debu kemana-mana yang dapat mengakibatkan infeksi pernafasan warga.
Padahal jalanan ini akses utama menuju Pasar Batangan sebagai centra aktifitas ekonomi bagi masyarakat setempat.
Parahnya kerusakan jalan ini selain diakibatkan belum adanya sentuhan pembangunan jalan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali, juga diperparah oleh adanya ratusan truk yang lalu lalang setiap harinya dari proyek galian C di daerah setempat.
Dari informasi yang diterima SinarJateng.com dari warga setempat yang terkena dampak langsung dari kerusakan jalan ini, M Alfandi menuturkan, bahwa ruas jalan ini dulunya adalah jalan alternatif utama yang sudah beraspal mulus yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Simo, Kecamatan Klego, Kecamatan Andong dan Nogosari dan juga sekaligus jalan utama menuju Pasar Batangan dari warga Kecamatan Klego.
"Namun karena sudah lamanya tidak ada perbaikan dari pemerintah jalanan menjadi rusak parah, akibatnya masyarakat melalui jalan ini sudah sangat tidak nyaman lagi," katanya pada Sabtu 12 Februari 2022.
Kekawatiran lain juga dikeluhkan Kepala MI Al Hikmah Jarwanto dan warga kampung RT 15, 16, 17 dan 18 Ngadirejo, akibat kerusakan jalan utama kemudian banyak para pengendara roda 4 yang justru melalui jalanan kampung yang melalui depan sekolahnya dan melalui depan rumah warga, akibatnya muncul kekawatiran yang tinggi terhadap keselamatan siswa dan anak-anak.
"Kami para pengguna jalan dan warga hanya bisa berharap segera ada perhatian dan perbaikan jalan utama Pasar Batangan menuju Klego dari Pemerintah. Demikian juga kami warga akan berkirim surat ke Bupati dan Gubernur untuk meninjau kembali ijin tambang galian C yang menambah memperparah jalanan ini," pungkas Alfandi.***