Survei: 22,8 Persen Program Bantuan Sembako di Banyumas Tidak Tepat Sasaran

11 Maret 2021, 11:59 WIB
Diskusi evaluasi publik terhadap pelaksanaan program sembako di Kabupaten Banyumas, Rabu, 10 Maret 2021/Lingkar Kajian Banyumas/ /Lintang Ayu/Sinarjateng.com

SINARJATENG.COM – Organisasi Lingkar Kajian Banyumas (LKB) FISIP Unsoed melakukan diskusi daring dalam rangka rilis hasil survei evaluasi publik terhadap pelaksanaan program sembako di Kabupaten Banyumas pada Rabu, 10 Maret 2021.

Aisyah, selaku Direktur Lingkar Kajian Banyumas mengungkapkan sebanyak 22,8% KPM (Kelompok Penerima Manfaat) menyatakan program bantuan sembako di Kabupaten Banyumas tidak tepat sasaran.

“Sebanyak 0,8% menyatakan bantuan Program Sembako sangat tepat sasaran dan sebanyak 76,5% KPM menilai bahwa bantuan Program Sembako sudah tepat sasaran. Namun masih terdapat KPM yang merasa bahwa bantuan Program Sembako tidak tepat sasaran yaitu sebanyak 22,8%,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini, Kamis 11 Maret 2021, Jangan Lewatkan Ikatan Cinta

KPM masih merasa bantuan Program Sembako belum tepat sasaran disebabkan karena masih terdapat warga yang kurang mampu tidak menerima bantuan tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa data yang digunakan belum valid.

Tepat sasaran merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan bantuan Program Sembako.

Sementara Itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin Kabupaten Banyumas, Lili Mudjianto menanggapi bahwa data DTKS diinput oleh petugas desa dan kelurahan. Dinas Sosial Kabupaten Banyumas juga sudah melakukan 4 kali pembaruan data selama satu tahun.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV Hari Ini, Kamis 11 Maret 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Samudra Cinta

“DTKS diinput dan dicacah oleh petugas kami di desa dan kelurahan. Warga miskin yg belum menerima bantuan bisa datang ke desa untuk meminta validasi data. Kami (Dinsospermades) bekerjasama dengan kementerian sudah melakukan 4 kali perberuan data selama 1 tahun. Jadi untuk memperoleh data yang valid saya mohon dari kecamatan untuk memvalidasi data agar penerima sesuai dengan kriteria penerima program sembako,” ujar Lili.

Lili juga menghimbau kepada kecamatan untuk melakukan validasi data penerima agar tepat sasaran.

Survei ini dilakukan pada 18-28 Januari 2021 dengan melibatkan 10 mahasiswa yang melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan protokol kesehatan.

Baca Juga: Jadwal Film dan Sepak Bola Hari Ini, Kamis 11 Maret 2021

Survei ini mengambil sampel 400 responden di 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas.

Dalam survei ini juga ditemukan masih terdapat 2,3% KPM yang tidak menerima sembako pada Januari 2021 karena kosongnya saldo di KKS (2%) dan tidak mendapatkan pemberitahuan untuk pengambilan sembako di e-Warong (0,3%).

Selain menilai ketepatan sasaran, survei ini juga menilai ketepatan jumlah, waktu, harga, kualitas, dan administrasi.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Demak, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

“Pada indikator tepat harga dan tepat jumlah, sebanyak 76,5% KPM beranggapan bahwa harga dan jumlah bahan pangan yang diberikan sudah sesuai, namun sebanyak 20,8% KPM beranggapan bahwa harga dan jumlah bahan pangan yang diberikan kurang tepat,” kata Aisyah.

Harga dan jumlah bahan pangan yang diberikan kepada KPM dinilai terlalu mahal dan tidak sesuai dengan harga di pasaran.

Dengan nominal Rp.200.000 KPM dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau dan mendapatkan jumlah yang lebih banyak.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Purbalingga, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

Dari segi kualitas, sebanyak 0,5% KPM menyatakan kualitas beras sangat tidak baik dan sebanyak 40,5% KPM menyatakan kualitas beras yang diterima kurang baik.

Kualitas beras yang kurang baik dinilai dari warna beras yang sedikit kekuningan, beras berbau karung, dan beras berkutu atau tidak bersih, serta tekstur beras yang tidak pulen ketika dimasak.

Adapun KPM lainnya yaitu sebanyak 59% KPM menyatakan kualitas beras yang diterimanya baik. Agar beras yang kualitasnya kurang baik dapat dikonsumsi, KPM menginisiasinya dengan mencampur beras tersebut dengan beras yang kualitasnya lebih baik atau beras tersebut dijual kembali untuk mendapatkan beras dengan kualitas baik meskipun jumlahnya sedikit.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Purbalingga, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

Selain beras, penerima bantuan juga mendapatkan telur dan daging, tahu, tempe, dan buah-buahan. Sebanyak 1,5% KPM menyatakan kualitas protein hewani sangat baik, 94,3% KPM menyatakan baik, dan 4,3% KPM menyatakan tidak baik.

“Kualitas telur yang tidak baik dinilai dari kondisi telur yang sudah busuk dan cangkang telur yang kotor, sedangkan kualitas daging yang tidak baik dinilai dari warna daging yang sudah tidak segar, komponen daging yang diterima lebih banyak bagian lemaknya (bukan dagingnya), dan tekstur daging yang keras,” ungkapnya.

Masih terdapat 7,3% KPM menyatakan tempe yang diterimanya tidak baik.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Wonosobo, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

Sebanyak 1,8% KPM menyatakan kualitas tempe atau tahu yang didapatkan sudah sangat baik, 91% KPM menyatakan baik.

Terdapat KPM pernah menerima tempe dengan keadaan terlalu matang sehingga berbau busuk dan beberapa KPM menerima tahu dengan tekstur keras, sudah berlendir dan bau asam.

Sebanyak 1,3% KPM menilai kualitas apel dan kentang yang diterima kualitasnya sangat baik, 92,5% kualitasnya baik, dan 6,3% kualitasnya tidak baik.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Surakarta, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

Hal tersebut dikarenakan apel yang diterima rasanya asam, memiliki tekstur yang hambar, serta apel yang busuk dan layu. Demikian pula dengan kentang, KPM sempat menerima kentang busuk, kentang yang masih berwarna hijau, dan kentang yang berwarna putih dengan tekstur yang keras.

Dalam hal ketepatan administrasi, sebanyak 2,3% KPM menyatakan sudah sangat tepat administrasi, 88,7% menyatakan tepat administrasi, dan 9% menyatakan tidak tepat administrasi.

Hal ini disebabkan karena di sebagian wilayah Kabupaten Banyumas, KKS milik KPM dipegang oleh pihak lain seperti koordinator dan agen e-warong.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Tegal, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

Diskusi ini turut menghadirkan tiga panelis, yaitu Dr. Dwiyanto Indiahono, M.Si selaku Akademisi FISIP Unsoed, Barid Hardiyanto selaku aktivis sosial dan Peneliti Kebijakan Publik, serta Lili Mudjianto selaku Kabid Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin Kabupaten Banyumas.

Di akhir acara, Lingkar Kajian Banyumas memberikan tiga rekomendasi, antara lain :

1. Perlu dilakukan verifikasi data secara berkala oleh instansi terkait untuk menghindari permasalahan seperti saldo 0 (nol), double kartu, dan bantuan sembako tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Pemalang, Hari Ini Kamis 11 Maret 2021

2. Memaksimalkan kualitas bahan pangan yang diterima KPM sesuai dengan harga pasar, baik ditingkat e-warong maupun supplier.

3. Perlu memaksimalkan peran tim koordinasi bansos pangan kabupaten/kota yang bertugas melakukan koordinasi perencanaan, penganggaran, pemutakhiran data KPM, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, pemantauan dan evaluasi, penanganan pengaduan serta pelaporan pelaksanaan program.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler