SINARJATENG.COM – Tentara dan polisi Myanmar dilaporkan menggunakan TikTok untuk menyampaikan ancaman pembunuhan.
Ancaman pembunuhan ditujukan kepada pengunjuk rasa yang menetang kudeta miiter. Aksi tersebut membuat TikTok menghapus konten yang memicu kekerasan.
Kelompok hak digital Myanmar ICT for Develompment (MIDO) pada Kamis, 4 Maret 2021mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video pro militer yang mengancam pengunjuk rasa.
Direktur Eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung mencatat bahwa ada ratusan vdeo tentara dan polisi berseragam di TikTok.
“Ini baru puncak gunung es,” kata Htaike Htaike Aung, sebagaimana dikutip dari Antara.
Meski mendapat ancaman, pengunjuk rasa tidak takut dan akan melawan kediktatoran sampai akhir.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Sembuh dari Covid-19, Atta Halilintar: Alhamdulillah Jadi Kawin
Terbaru, Kyal Sin remaja Myanmar yang ditembak mati berunjuk rasa saat menentang pemerintahan militer. Kyal Sin dimakamkan pada Kamis, 4 Maret 2021.