Masih di Masa Pandemi, India Tambah Kapasitas Pengunjung Taj Mahal

- 31 Desember 2020, 16:10 WIB
Taj Mahal Dibuka Kembali untuk Wisatawan, Meski Kasus Covid-19 India Melonjak.
Taj Mahal Dibuka Kembali untuk Wisatawan, Meski Kasus Covid-19 India Melonjak. /Pixabay/nonmisvegliate/.*/Pixabay/nonmisvegliate

SINARJATENG.COM - Makam dari abad ke-17, salah satu tujuan wisata terpopuler India, ditutup pada Maret lalu setelah pemerintah menetapkan pembatasan wilayah untuk menekan penyebaran virus corona.

Pada penghujung tahun ini, India menambah jumlah kapasitas pengunjung yang diperbolehkan masuk ke monumen Taj Mahal menjadi 15.000 orang per hari, meski ada peringatan dari otoritas kesehatan bahwa kerumunan di tempat wisata bisa berujung kepada meningkatnya kasus virus corona.

Pengunjung pada awalnya hanya diizinkan kembali dalam jumlah yang terbatas tetapi pejabat lokal mengatakan jumlahnya telah membengkak dalam beberapa pekan terakhir, mendorong mereka untuk meningkatkan batas maksimal kapasitas turis dari 10.000 per hari, Ketika dibuka lagi pada Sepptember lalu.

Baca Juga: AirAsia Akan Operasikan Kembali Rute Penerbangan Bali-Labuan Bajo Mulai Januari 2021

"Batas naik menjadi 15.000 tiket per hari jadi setiap turis bisa dapat tiket dan mengagumi monumen," kata arkeolog pemerintah Vasant Kumar Swarnkar.

Pada Rabu, ribuan turis, banyak diantaranya tanpa masker, berbondong-bondong mendatangi monumen marmer putih, berkerumun di sekitar loket karcis. Keluarga-keluarga juga berjalan-jalan di taman sekeliling Taj Mahal.

Pejabat kesehatan federal memperingatkan bahwa kepadatan yang berlebihan di tempat-tempat wisata dapat menyebabkan lonjakan lain dalam kasus virus corona, dengan kekhawatiran atas varian baru dari Inggris yang lebih menular dan telah terdeteksi di India.

 Baca Juga: Keseriusan Pemerintah Tangani Covid-19, Vaksin Sinovac Hingga Pfizer dan AstraZeneca

India mencatat jumlah kasus virus korona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan hampir 148.500 orang telah meninggal. Tetapi kasus harian telah mencapai titik terendah dalam enam bulan setelah mencapai puncaknya sekitar 98.000 pada bulan September.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x