Apa yang Anda Ketahui Tentang Weton Jawa, Ini Sejarahnya

- 6 Desember 2023, 21:22 WIB
weton jawa
weton jawa /pixabay


SINARJATENG.COM - Weton Jawa atau hari kelahiran ada sejarahnya, Wetu bermakna keluar atau lahir, kemudian mendapat akhiran-an yang membentuknya menjadi kata benda.

Yang disebut dengan weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan ke dunia.

Dengan kata lain, weton merupakan penggabungan, penyatuan, penghimpunan, atau penjumlahan hari lahir seseorang, yaitu hari Ahad (Minggu), Senin, Selasa dan seterusnya dengan hari pasaran, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage.

Baca Juga: Polres Semarang Bagikan Buku Saku Pedoman Pemilu 2024

Adapun Weton Jawa suami-istri Dikutip dari https://www.primbon.com/weton_jawa.htm adalah sebagai berikut:

Setiap orang Jawa mempunyai weton, karena weton memiliki arti hari kelahiran seseorang sesuai dengan hari pasarannya. Hari pasaran, terdiri dari lima hari dengan urutan nama: Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage.

Lima hari tersebut dinamakan pasaran, karena masing-masing nama itu sejak jaman kuno digunakan untuk menentukan dibukanya pasar bagi para pedagang, sehingga pada hari yang ditentukan, untuk suatu pasar akan banyak kunjungan pedagang menjual dagangannya, dan banyak dikunjungi orang yang berbelanja.

Kalau mengungkap dari leluhur zaman dahulu, nama lima hari tersebut sebenarnya diambil atau berasal dari nama lima roh. Nama-nama roh tersebut adalah Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, Batara Kliwon.

Bagian pokok dari jiwa manusia yang sudah menjadi pengetahuan dan keyakinan leluhur orang Jawa sejak zaman purba sampai sekarang. Berhubung lima hari pasaran itu pada hakikatnya mengambil dari nama jiwa manusia yang disebut "Sedulur Papat Lima Pancer", dari itu dalam kalangan masyarakat Jawa sampai sekarang ini terdapat naluri menggunakan nama lima pasaran tersebut untuk dijadikan titikan bagi perangan seseorang menurut hari Pasaran kelahirannya.

Baca Juga: Perwira Polres Salatiga Latihan Dalmas, Ada Apa

Sedulur papat lima pancer sebagai arah, yaitu: Lor, Kidul, Kulon, Wetan, serta Pancer (Tengah). Tengah adalah pusat kosmis (semesta) manusia Jawa. Arah kiblat ini juga terkait dengan perjalanan hidup manusia, yang hidupnya selalu ditemani juga oleh sedulur papat lima pancer. Sedulur papat, yaitu: Kawah, Getih, Puser, dan Adhi Ari-ari. Sedangkan pancer adalah Ego, atau manusia itu sendiri.

Letak sedulur papat ini sejalan dengan arah kiblat manusia Jawa juga. Kawah berwarna putih, berada di sebelah Timur (Wetan, Witan) ini yang mengawali kelahiran, dia pembuka jalan. Getih, berwarna merah di sebelah Selatan, Puser berwarna hitam di sebelah Barat, dan Adhi Ari-ari berwarna kuning berada di arah Utara. Sedangkan yang di tengah adalah Pancer, yaitu Mar atau Marti yang keluar lewat Margahina, secara lahiriah.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah