Network
SINARJATENG.COM - Fenomena home decor estetik saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat, dengan kekuatan para influencer di berbagai platform sosial media merekomendasikan kiat-kiat merubah hunian menjadi lebih "estetik" dan "minimalis".
Ironisnya, konten dekorasi minimalis ini acapkali dikaitkan dengan gaya hidup minimalis. Padahal keduanya merupakan hal yang beda.
Gaya hidup minimalis belakangan memang sudah menggaung di berbagai lini media. Banyak yang beranggapan dengan memiliki barang-barang yang estetik, maka ia menjadi seorang minimalis.
Baca Juga: Info Perkiraan Cuaca Kabupaten Jepara Hari ini, Sabtu 9 Oktober 2021
Tanpa sadar, konten haul decor estetik tersebut membawa masyarakat menuju impulssive buying. Yaitu membeli barang hanya karena estetik, hanya karena matching dengan barang-barang yang sudah dimiliki sebelumnya tanpa memikirkan fungsi sebenarnya.
Hal itu tentu sangat bersebrangan dengan konsep gaya hidup minimalis. Sebab gaya hidup ini tidak seekstrem harus mengubah selera seseorang menjadi harus menyukai warna monochrome, dan segala sesuatu yang estetik.
Justru sebaliknya, konsep minimalisme mendorong kita untuk mindful atau sadar ketika akan mengonsumsi/membeli suatu barang.
Baca Juga: Info Perkiraan Cuaca Kabupaten Wonosobo Hari ini, Sabtu 9 Oktober 2021
Bukan hanya mengikuti trend, melainkan sesuai kebutuhan, dan keinginan, serta keadaan keuangan pula.***
