Network
SINARJATENG.COM – Walt Disney Animation Studios kembali merilis film animasi di tahun 2021 bertajuk Raya and the Last Dragon.
Pada film Raya and the Last Dragon, Disney mengangkat mitologi dan berbagai budaya yang ada di Asia Tenggara.
Film yang seharusnya dirilis pada 25 November 2020 ini, terpaksa diundur akibat adanya pandemi Covid-19.
Di Indonesia, Raya and the Last Dragon sudah tayang pada 3 Maret 2021 di bioskop seluruh Indonesia.
Yang menarik dari film ini selain mengangkat budaya Asia Tenggara, ternyata beberapa seniman Indonesia turut berpartisipasi dalam proses produksinya.
Berikut 3 keterlibatan seniman Indonesia di film Raya and the Last Dragon:
1. Partisipasi seniman Indonesia
Dikutip dari Antara, Disney kembali melibatkan seniman asal Indonesia dalam proses produksi film ini.
Yakni Griselda Sastrawinata sebagai visual development artist dan Luis Logam sebagai story artist.
2. Partisipasi tokoh pegiat budaya
Mengangkat budaya Asia Tenggara, membuat Disney membutuhkan konsultasi dari pegiat budaya.
Tokoh pegiat budaya, Dewa Berata dan Emiko Susilo menjadi bagian dari tim konsultan khususnya budaya Indonesia seperti tari, upacara tradisional dan musik gamelan.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Korban Hanyut di Sungai Pekacangan dalam Keadaan Meninggal
3. Pengisi Original Soundtrack (OST)
Film Disney terkenal dengan OSTnya yang menarik. Pada film Raya and the Last dragon, Via Vallen terpilih untuk menyanyikan lagu “Kita Bisa”.
Lagu “Kita Bisa” merupakan adaptasi dari OST aslinya berjudul “Lead the Way” yang dinyanyikan oleh Jhene Aiko.
Tidak hanya Via Vallen, Raisa juga dilibatkan dalam salah satu lagu yang dipersembahkan khusus oleh Disney Southeast Asia.
Menyanyikan lagu berbahasa Inggris berjudul Trust Again, Raisa tidak sendiri. Ia berkolaborasi dengan 3 orang rapper yaitu Yonnyboii dari Malaysia, Matthaios dari Filipina dan Sprite dari Thailand.
Raya and the Last Dragon, sebuah petualangan yang berlatar di negeri fantasi Kumandra, di mana manusia dan naga hidup berdampingan dalam harmoni. Namun, ketika kejahatan mengancam rakyat Kumandra, para naga mengorbankan diri mereka untuk menyelamatkan umat manusia.
Kini, 500 tahun kemudian, kejahatan yang sama telah kembali dan nasib mereka bergantung pada seseorang pendekar bernama Raya, untuk mencari sang naga terakhir yang dapat mempersatukan kembali tanah dan masyarakat Kumandra yang terpisah.
Baca Juga: Terlalu Lama Menanti Herd Immunity, Covid-19 Dapat Dihentikan Dengan Kerja Sama Semua Pihak
Dalam perjalanannya, Raya menyadari bahwa, untuk menyelamatkan dunia, hal yang dibutuhkan bukan hanya seekor naga, namun juga rasa saling percaya dan kerja sama.***
