Suhu Tubuh dibawah 36 Derajat Celcius dan Alami Gejala Hipotermia, Begini Cara Mengatasinya

- 3 Desember 2020, 14:07 WIB
Ilustrasi dingin.*
Ilustrasi dingin.* /PIXABAY/Free-Photos/

SINARJATENG.COM - Negara Indonesia dengan iklim yang tropis, juga tidak luput dari Hipotermia. Dari berbagai daerah, yang rentan alami hipotermia yaitu para pendaki gunung ataupun korban banjir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa kondisi ini secara teknis terjadi saat suhu tubuh rendah misalnya saat seseorang menghabiskan waktu terlalu lama di suhu dingin dan tubuh mulai kehilangan panas lebih cepat.

Otak mempunyai peranan penting,  Jika suhu tubuh  terlalu rendah, yakni di bawah kisaran suhu tubuh normal 36-37 derajat Celcius, maka ini bisa mempengaruhi otak. Jika otak seseorang tidak berfungsi dengan baik, mereka mungkin tidak menyadari bahwa tubuhnya menderita hipotermia.

Baca Juga: Pembangunan Rampung Dikerjakan, Pasar Pagi Kaliwungu Akan Segera Digunakan

Pakar dermatologi di Mount Sinai, New York, Joshua Zeichner seperti dilansir dari Health, Rabu mengatakan, bayi dan orang berusia lebih tua berisiko lebih tinggi menderita hipotermia daripada orang-orang dalam kelompok usia lainnya.

Gejala yang biasanya dialami antara lain gemetaran, kelelahan, lupa, mengantuk, merasa bingung dan cadel. Pada bayi, menurut CDC gejalanya khusus seperti kulit menjadi dingin dan berwarna kemerahan.

"Tubuh mendorong aliran darah menjauh dari kulit, lokasi yang tidak diperlukan (aliran darah) sebanyak organ inti. Kulit akan pucat karena aliran darah berkurang," kata Zeichner.

Baca Juga: Air Sungai Meluap, Sejumlah Desa di Purbalingga Dilanda Banjir

Selain pucat, kulit juga akan bisa terasa bersisik atau kering karena paparan suhu dingin.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x