Mitos atau Fakta Makan Micin Bikin Bodoh dan Berbahaya bagi Kesehatan?

27 Oktober 2021, 17:57 WIB
Ilustrasi micin menurunkan daya ingat. /pixabay.com/ jakob5200

SINARJATENG.COM - Mitos atau fakta makan micin bikin bodoh dan berbahaya bagi kesehatan?

Micin atau Monosidium Glutamat (MSG) sering dikenal masyarakat sebagai penyedap makanan.
Keberadaan micin sebagai penyedap rasa memang menjadi yang paling diandalkan dalam segala jenis makanan.

Namun micin juga tidak lepas dari yang namanya kontroversi.
Dalam beragam anggapan micin disebut sebagai penyebab dari beberapa hal buruk mulai dari obesitas, bikin otak lemot, sampai memicu kanker.

Baca Juga: Cuti Bersama Natal 2021 Resmi Dihapus Pemerintah, Begini Alasannya

Di Indonesia anggapan 'Generasi Micin' sudah sangat populer di telinga kita, karena dianggap micin dapat menyebabkan anak menjadi bodoh.

Apakah itu mitos atau fakta?

Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat menyatakan bahwa penggunaan micin sebagai bahan penyedap makanan itu masih tergolong kategori aman.

Namun apabila dikonsumsi berlebihan, yaitu tiga gram dalam keadaan perut kosong, maka dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri kepala, mual, muntah dan sebagainya, tapi itu hanya bersifat sementara.

Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa micin dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya.

Baca Juga: Kumpulan Pidato Singkat Sumpah Pemuda untuk Anak SD, Mudah Dihafal dan dan Dipahami

Apakah micin bikin bodoh?
Jawabannya tidak. Micin sama sekali tidak menyebabkan kebodohan jika dikonsumsi dengan batas normal, yaitu 2 gram per hari.

Justru yang menyebabkan kebodohan apabila seseorang anak sering mengkonsumsi jajanan luar yang mengandung micin, namun jarang memakan makanan yang bergizi lainnya. Seperti sayuran, buah-buahan, protein dll.
Sehingga menyebabkan konsentrasi dan daya pikir mereka menjadi berkurang.

Jadi kesimpulannya micin atau Monosodium Glutamat (MSG) sebenarnya aman digunakan sebagai bumbu masakan sehari-hari. Kecuali jika Anda makan secara langsung tanpa dicampur ke masakan dan dalam kadar yang berlebihan.***

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba

Tags

Terkini

Terpopuler