Ghosting jadi Trending Topik Twitter, Apa Efek Menjadi Seorang Ghosting?

7 Maret 2021, 18:33 WIB
Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep yang disebut Ghosting/ /instagram.com/ @meilia_lau

SINARJATENG.COM – Ghosting dalam dua hari terakhir ramai dibicarakan orang. Istilah ghosting trending lantaran Ibu dari Felicia menuding Kaesang Pangarep telah menghilang dan tidak memberinya kabar.

Melalui akun Instagramnya @meilia_lau pada Sabtu, 6 Maret 2021, Kaesang dianggap tidak memiliki etika yang baik dalam mengakhiri hubungan dengan anaknya.

Lantas apa efek dari ghosting?

Baca Juga: Istilah Ghosting Jadi Trending Topik Twitter Karena Kaesang, Apa dan Mengapa?

Ramani Durvasula seorang psikolog klinis berlisensi, profesor psikologi di California State University, Los Angeles memberikan penjelasan mengenai efek dari ghosting, sebagaimana dikutip dari artikel di thehealthy.com.

Durvasula mengatakan menjadi ghosting bisa menyakitkan bagi seseorang walaupun kepada orang yang dikenal.

Menjadi ghosting ketika sudah lama menjalin hubungan dan mengembangkan perasaan terhadap pasangan bisa sangat menyakitkan dan meninggalkan bekas luka jangka panjang.

Baca Juga: Tahapan Klaim Pencairan Dana JHT BPJS Ketenagakerjaan di Kala Pandemi

Durvasula dan Claire Postl, konselor klinis profesional berlisensi dan terapis seks bersertifikat di Ohio State, Pusat Medis Universitas Wexner membuat beberapa poin akibat dari seseroang menjadi ghosting.

1. Membuat keraguan atas harga diri

“Ghosting membuat anda merasa bingung, sadar diri, dan khawatir. Paling buruk, ghosting membuat Anda ragu dan mempertanyakan harga diri Anda.
Meninggalkan Anda dengan banyak pertanyaan tak terjawab yang mungkin Anda renungkan,” kata Postl.

“Rasanya seperti Anda dibuang dan itu adalah salah satu hal yang paling menyakitkan yang dapat dialami seseorang,” kata Durvasula.

Baca Juga: Vaksinisasi Covid-19 Dosis ke-2 Bisa Dilakukan di Tempat yang Berbeda

2. Memicu perasaan negatif

“Kita semua memiliki keraguan dan kerentanan dan menjadi ghosting dapat memunculkan semua ketidakamanan itu,” kata Postl.

Postl memberikan contoh bagaimana menjadi ghosting dapat memicu seseorang memiliki perasaan negatif.

“Misalnya, jika seseorang berhenti berbicara dengan Anda dan Anda takut merasa tidak cukup, Anda mungkin akan berasumsi bahwa orang tersebut berhenti berbicara dengan Anda karena Anda tidak cukup baik.

Baca Juga: Lomba Virtual ‘The Amazing Midwest Race’ Cara Kreatif Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat Untuk Galang Dana

Tentu saja, ada banyak penjelasan lain mengapa seseorang mungkin tidak ingin terus berkencan. Tetapi, ketika Anda menjadi ghosting, Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui kebenaran dan Anda mungkin menyalahkan diri sendiri,” kata Postl.

Durvasula menambahkan ghosting tidak hanya merugikan orang lain, melainkan juga berakibat negatif bagi si pelaku.

“Bukan hanya orang-orang yang dirugikan, orang yang menjadi ghosting juga mengalami efek negatif, meskipun mungkin tidak begitu jelas,” kata Durvasula.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Magelang Sudah Sampai Pada Pedagang Pasar, Wali Kota: Jangan Lupa 5M

3. Merasa terhambat secara emosional

“Orang yang memiliki kebiasaan berbayang secara emosional terhambat dan itu dapat membuat mereka terjebak dalam pola hubungan yang tidak dewasa.
Tidak dapat membangun hubungan yang langgeng dengan orang lain,” kata Durvasula.

4. Kurang empati dan pengertian

Masalah lain dari menjadi ghosting adalah tidak dapat melihat reaksi dan perasaan orang lain.

“Kedengarannya bagus, tetapi sebenarnya tidak. Itu adalah kebohongan yang Anda katakan pada diri sendiri.

Baca Juga: Kronologi Terkuaknya Hubungan Kaesang Pangarep dan Nadya Arifta, Bikin Mantan Calon Mertua Sakit Hati

Anda berpura-pura bahwa seseorang tidak terluka padahal mereka benar-benar terluak,” kata Postl.

“jika ini adalah sesuatu yang Anda rasa tidak dapat Anda lakukan, Anda perlu bertanya pada diri sendiri, haruskah saya menjalin hubungan sekarang?” kata Durvasula.

Durvasula menyarankan terapi sebagai cara untuk mempelajari pola hubungan yang lebih sehat.***

 

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler