Bawang Putih dan Jahe Bisa Ampuh Cegah Penyakit Kanker

28 Februari 2021, 21:45 WIB
Bawang Putih dan Jahe dipercaya bisa kurangi risiko kanker. /Pixabay/PDPics/Pixabay

SINARJATENG.COM - Penyakit Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Resiko terkena pemyakit kanker ternyata bisa dikurangi dengan mengonsumsi bawang putih dan jahe.

Hal itu dikemukakan oleh sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Sift Deck Research Page menyebut resiko kanker ternyata bisa dikurangi kedua bahan alami tersebut karena mengandung efek anti-oksidan dan anti-inflamasi.

"Studi sebelumnya menunjukkan bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan," tulis studi itu.

Baca Juga: Sambut Awal Bulan Maret 2021, 3 Drama Korea Ini Wajib untuk Ditonton

Seperti dilaporkan laman Express, Sabtu 27 Februari 2021, hasil studi lanjutan menunjukkan bawang putih dan jahe sama-sama memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi ROS dan peradangan.

bawang putih dan jahe memiliki banyak senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-oksidan dan anti-inflamasi. Bawang putih telah terbukti dapat mencegah penyakit kronis seperti penuaan, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit alzheimer.

Kemudian bawang putih dilaporkan dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Burnley: Prediksi Line Up Kedua Tim

Sementara jahe adalah bahan alami yang paling umum digunakan untuk pengobatan rumahan seperti sakit kepala, mual, pilek, serta emesis. Jahe memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jahe juga dapat menghambat dan mengatur beberapa penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas, serta gangguan pernapasan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, efek jahe pada tingkat lipid diteliti. Studi tersebut mencatat 45 pasien dalam kelompok pengobatan dan 40 pasien dalam kelompok plasebo turut berpartisipasi.

Baca Juga: Sinopsis Film Non-Stop: Aksi Dramatis Hentikan Teror Bom Pesawat, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

"Ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok," beber studi tersebut.

"Rata-rata perubahan kadar trigliserida dan kolesterol pada kelompok jahe secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok plasebo," tambahnya.

Studi ini juga menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler