BKOW: Sekolah Virtual Gratis, Perluas Akses Pendidikan di Jateng

- 2 November 2020, 21:55 WIB
Ketua Umum Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng Nawal Arafah Taj Yasin
Ketua Umum Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng Nawal Arafah Taj Yasin /Humas Pemprov Jateng/Sinarjateng.com

SEMARANG, SINARJATENG.COM – Implementasi program sekolah tanpa sekat melalui sekolah virtual gratis menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memperluas akses pendidikan di Jateng, agar semua anak memperoleh hak pendidikan yang layak.

“Program sekolah virtual ini tanpa ada batasan pembiayaan, status sosial, dan ekonomi, termasuk gender dan disabilitas,” kata Ketua Umum Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng Nawal Arafah Taj Yasin, di rumah dinas wakil gubernur, Senin 2 November 2020.

Menurut Nawal, rintisan kelas virtual telah diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 13 Oktober 2020 lalu itu telah diterapkan di SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Kedua sekolah pengampu itu masing-masing tercatat 36 siswa dalam satu rombongan belajar.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, Dindikbud Demak Simulasikan KBM Model Blended Learning

“Siswa juga diberi fasilitas handphone, kuota data, dan beasiswa. Tentu saja ini merupakan angin segar, secercah harapan bagi anak-anak yang putus sekolah karena alasan biaya. Demikian juga bagi BKOW Jateng yang sedang menggencarkan gerakan pencegahan perkawinan usia anak, program ini merupakan kabar baik. Karena sekolah virtual ini bisa menjadi solusi pencegahan pernikahan dini,” jelasnya.

Saat Webinar dengan tema “Perluasan Akses Pendidikan Melalui Virtual sebagai Perwujudan Sekolah Tanpa Sekat di Jawa Tengah” dengan narasumber Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum dan Ketua Sekolah Lawan Corona Rizky Rahmat Hani itu, Nawal berharap meskipun sacara virtual, dapat dikelola secara profesional.

Sehingga dari sekolah virtual akan lahir generasi milenial yang berperadaban sekaligus mumpuni, untuk menjawab berbagai tantangan global yang semakin berat, di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Baca Juga: Jubir Satgas: Angka kesembuhan COVID-19 kembali Meningkat

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum menegaskan, keberadaan sekolah virtual ini tidak mengurangi peminat ataupun mengganggu rekrutmen siswa di sekolah swasta. Karena para siswa sekolah virtual adalah anak usia sekolah yang tidak mendaftar dan tidak mampu sekolah di negeri maupun swasta.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x