SINARJATENG.COM - Menjelang hari pemungutan suara untuk Pemilu 2024 yang kurang dari sepuluh hari masyarakat di Jawa Tengah diminta agar menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu'ul Quran Kudus KH. Ulil Albab Arwani saat menghadiri pengajian kebangsaan bertajuk 'Silaturahmi Qurani' di Pondok Pesantren Islamic Boarding Tahfidz Salatiga (IBTS), Minggu 4 Februari 2024 malam.
Buya Albab sapaan akrabnya mengatakan, memilih seorang pemimpin melalui sistem Pemilu disebut merupakan suatu kewajiban. Bahkan, hal itu secara langsung diperintahkan di dalam kitab suci Al-Quran.
Baca Juga: Guru Besar Ilmu Hukum UMS Respon Keprihatinan terhadap Demokrasi yang Semakin Merosot
"Memilih pemimpin di dalam Al-Quran juga termasuk jihad. Maka, hukumnya wajib sehingga sebagai orang beriman tidak boleh golput. Karena, jika golput tentu berdosa. Jadi, harus nyoblos tentu pilih mana yang baik agar pemimpin terpilih berlaku adil," terangnya
Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Kudus itu menyebutkan, perintah memilih pemimpin melalui sistem pemilihan langsung juga tertuang dalam kitab 'Jawahirul Tauhid'.
Buya Albab menerangkan, apabila seseorang yang memiliki hak pilih kemudian golput tidak menggunakan hak pilihnya dinilai imannya kurang yakin pada Al-Quran.
"Karena, sejatinya segala ilmu pengetahuan ada di dalam Al-Quran. Sehingga, wajib bagi umat Islman untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Hanya saja, sejauh ini pakar-pakar ilmu tidak mampu memahami isi Al-Quran secara menyeluruh," katanya
KH Ulil Albab berpesan, umat Islam menjelang Pemilu 2024 agar menjaga kerukunan dan tidak ragu-ragu berjihad dengan cara kekinian. Pasalnya, berjuang disebut banyak ragam cara mulai dengan harta, tenaga, ilmu pengetahuan dan lainnya.