Network
SINARJATENG.COM - Menjelang puncak musim penghujan di awal tahun 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kabupaten Semarang menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi terjadinya bencana alam. Apel diikuti tiga ratus personel gabungan dari Kodim 0714, Polres Semarang, BPBD, Satpol PP dan Damkar, Dishub serta sukarelawan lintas lembaga dan ormas itu digelar di alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, Sabtu 13 Januari 2024.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang memimpin apel bersama Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menegaskan penanganan bencana alam menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Kabupaten Semarang memiliki risiko tinggi kejadian bencana alam terutama tanah longsor dan angin puting beliung.
“Apel menjadi manifestasi kesiapan Pemkab dan seluruh komponen masyarakat menghadapi bencana alam. Sehingga dapat mengurangi dampak buruknya atau mitigasi bencana,” tegasnya.
Baca Juga: 2.254 Pemilih Masuk DPTb Pemilu 2024 di Temanggung
Kecamatan dengan topografi dataran tinggi seperti Getasan, Ungaran Timur dan Banyubiru dinilai rawan terjadi tanah longsor. Karenanya, warga di sana harus mendapat edukasi agar tahu apa yang harus dilakukan jika bencana itu terjadi.
Kepala BPBD Alexander Gunawan menjelaskan apel dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam.
“Melalui apel ini dapat tercipta sinergi antara masyarakat bersama TNI Polri dan unsur pendukung lainnya guna menangani bencana alam yang dapat terjadi,” terangnya.
Sampai dengan Desember 2023, lanjutnya, tercatat terjadi 586 kejadian bencana. Sebagian besar adalah bencana alam tanah longsor sebanyak 131 kejadian dan angin puting beliung 35 kejadian. Ada pula 79 kejadian kebakaran lahan serta 218 bencana kekeringan.***
