Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro di Salatiga Senopati Johar Manik

- 30 November 2023, 15:19 WIB
Captio: lurah kutowinagun kidul titin eka novia bersma sri kuntarsih di makam johar manik.
Captio: lurah kutowinagun kidul titin eka novia bersma sri kuntarsih di makam johar manik. /SinarJateng

SINARJATENG.COM - Perang Jawa atau perang Diponegoro dari tahun 1825 hingga 1830 meninggalkan sejumlah jejak di sejumlah daerah termasuk di Salatiga.

Selama ini masyarakat banyak yang belum tahu jejak-jejak peninggalan itu. Namun jejak peninggalan itu ternyata bisa ditemukan di kampung Blondo, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir.

Di tempat tersebut ada beberapa petilasan, seperti sumber mata air, pohon Blondo tua yang berusia ratusan tahun dan makam Johar Manik.

Johar Manik sendiri adalah senopati atau panglima perang Pangeran Diponegoro yang menjadi Komandan Bulkiyo dengan anggotanya laskar di sekitaran Salatiga.

Baca Juga: Sevilla Mencapai Kesepakatan Untuk Mengontrak Sergio Ramos

Menurut penuturan Agustina Sri Kuntarsih, cucu canggah Johar Manik, sebelum Pangeran Diponegoro berangkat berunding dengan Belanda di Magelang, yang ternyata merupakan jebakan Belanda, Pangeran Diponegoro yang memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo ini sempat bertemu Johar Manik di Watu Ceper, kampung Blondo.

"Dalam pertemuan tersebut, Johar Manik yang memiliki tongkat komando dari kayu Blondo, diminta oleh Pangeran Diponegoro," jelas Sri Kuntarsih, Kamis 30 November 2023.

Selanjutnya, tongkat tersebut dipatahkan hingga menjadi dua bagian. Lalu masing-masing menancapkan kayu blondo tersebut dan akhirnya tumbuh menjadi pohon besar hingga saat ini. Kayu tersebut sebagai tetenger (tanda) persahabatan sejati.

"Pangeran Diponegoro juga berpesan, apa pun yang terjadi dalam perundingan tersebut, meski nanti tidak lagi bisa bertemu, perjuangan harus diteruskan dan tidak boleh kalah melawan penjajah," kata Kuntarsih.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x