Sambut Peringatan Maulid Nabi, Masyarakat Kaliwungu Gelar Tradisi Weh-wehan

- 19 Oktober 2021, 17:28 WIB
Tradisi Weh-wehan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Tradisi Weh-wehan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. /Tangkapan layar YouTube/ Kaliwungu Channel

SINARJATENG.COM – Dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Masyarakat Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah merayakannya dengan Tradisi “Weh-wehan”.

Tradisi tersebut digelar oleh masyarakat Kaliwungu, Kendal, di mana tradisi Islam di sana masih begitu kental.

Dilansir dari YouTube Kaliwungu Channel, “Weh-wehan” atau ketuwinan dilakukan dengan menukar makanan ketetangga, Saudara, teman, dan biasanya dilakukan sore hari hingga malam sebelum sholat Isya.

Baca Juga: Lima Fakta Terbaru Terkait Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Salah Satunya Berujung Minta Maaf

Dalam tradisi ini, Warga sekitar biasanya saling berkunjung ketetangga, dan yang lebih muda berkunjung ke yang lebih Tua.

Konon, tradisi yang diadakan setahun sekali ini sudah ada sejak zaman para wali. Saat itu ada Kyai Guru adalah seorang ulama utusan dari kerajaan Mataram Islam. Kyai Guru tiba dan berdakwah di daerah Kaliwungu sekitar tahun 1850.

Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, Kyai guru tersebut meminta Masyarakat sekitar untuk membawa makanan semampunya. Makanan itu nantinya akan dibagikan kesesama. Hal itulah yang dilakukan Kyai guru besar untuk mempererat tali persaudaraan, dan hingga kini tradisi itu masih dilestarikan dan dikenal dengan tradisi “Weh-wehan”.

Baca Juga: Joao Felix, Tiga Pemain Liverpool Ini Paling Berbahaya di Liga Champions

Adapun makanan yang wajib ada saat Weh-wehan, salah satunya adalah Sumpil. Tampil merupakan nasi yang dicampur dengan kelapa lalu dibungkus dengan daun bambu bentuknya segitiga.

Halaman:

Editor: Miftah Rizzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah