Kurmanisasi Dapat Dukungan Masyarakat, Noor Achmad: Semakin Mengokohkan Eksistensi MAJT

- 8 Agustus 2021, 13:59 WIB
Ketua Tim Kurmanisasi H Istajib AS (nomor 2 dari kiri) didampingi H Isdiyanto dan H Eman Sulaiman saat meninjau bibit kurma yang dikembangkan Ponpes Fadhlul Fadhlan yang dipimpin Dr KH Fadlolan Musyaffa Lc MA (paling kiri).
Ketua Tim Kurmanisasi H Istajib AS (nomor 2 dari kiri) didampingi H Isdiyanto dan H Eman Sulaiman saat meninjau bibit kurma yang dikembangkan Ponpes Fadhlul Fadhlan yang dipimpin Dr KH Fadlolan Musyaffa Lc MA (paling kiri). /Dok. MAJT

SINARJATENG.COM - Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) kini merintis program penanaman kurma (kurmanisasi) di sejumlah titik strategis di kawasan masjid yang seluas 10 hektar tersebut.

Direncanakan sebanyak 155 bibit akan ditanam di pintu masuk gerbang utama dan samping, kemudian area parkir dan pertamanan. Diharapkan akhir September 2021 seluruh penanaman sudah selesai.

Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA mengatakan, tujuan program kurmanisasi untuk semakin mengokohkan eksistensi MAJT sebagai destinasi wisata religi yang kuat di Jawa Tengah.

Baca Juga: Viral! Video Anggota Polisi Bantu Penjual Koran di Pinggir Jalan, Warganet: Masya Allah Mulia Banget

"Dengan kurmanisasi diyakini daya tarik wisatawan bakal semakin meningkat, karena kawasan masjid semakin hijau, cantik dan indah," katanya pada Minggu 8 Agustus 2021.

Dalam rangka mempercepat program kurmanisasi, PP MAJT telah membentuk Tim yang diketuai Drs H Istajib AS dan Sekretaris H Isdiyanto Isman SIP diperkluat para sesepuh dan pengurus PP MAJT. Tim bekerja mulai pencarian bibit, penanaman hingga perawatan selama tiga tahun.

Mengingat bibit yang dipilih nantinya yang sudah berusia 2 tahun maka ditargetkan tiga tahun ke depan pohon akan banyak yang berbuah.

Prof Noor Achmad menegaskan, mengingat program kurmanisasi dijalankan di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir, kondisi tersebut menyebabkan pendapatan keuangan MAJT merosot tajam.

Baca Juga: Jadwal Sholat Semarang dan Sekitarnya, Hari Ini Minggu 8 Agustus 2021

PP MAJT merangkul para dermawan, aghniya maupun masyarakat untuk menyengkuyung program pemakmuran MAJT.

Ketua Tim Kurmanisasi MAJT Drs H Istajib AS menambahkan, dari pengitungan riil yang dilakukan, setiap bibit kurma yang akan dibeli dilanjutkan proses penanaman, pemupukan dan perawatan selama tiga tahun membutuhkan biaya Rp 1.000.000.

"Alhamdulillah sejak MAJT memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyengkuyung program tersebut, mulai 6 Agustus, hingga posisi 9 Agustus tercatat 20 pendonasi jariyah dengan jumlah dana terkumpul Rp 64.500.000 dari Rp 155.000.000 yang diperlukan," jelas Istajib AS.

Baca Juga: Sudah Vaksin, Jangan Lupa Unduh Sertifikat Vaksinasi, Begini Caranya Sangat Mudah

Untuk itu, tambahnya, Tim Kurmanisasi MAJT masih menunggu dukungan selanjutnya dari para dermawan dan aghniya yang lain untuk segera menutup kekurangan dana yang diperlukan.

Para pihak yang berjariyah nama-namanya akan ditulis bersebelahan dengan pohon kurmanya sesuai jumlah bibit yang ditanggung. Setiap jariyah Rp 1.000.000 berarti punya nama untuk 1 pohon. Bila berdonasi Rp 5.000.000 berarti namanya akan ditulis lima kali di lima pohon.

Dalam mengikhtiari agar pohon tumbuh dan berbuah, Tim Kurmanisasi MAJT menyiapkan sejumlah tenaga ahli yang menguasai teknologi penanaman kurma. Bibit yang akan ditanam sudah disesuaikan dengan iklim Jawa Tengah, sehingga pertumbuhan insya allah akan sehat, subur dan berbuah.

Baca Juga: Petani Diminta untuk Kembali ke Alam dengan Pertanian Organik, Ini Kata PWNU Jateng

Teknologi adaptasi iklim diadopsi MAJT dari Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, di Kecamatan Mijen Kota Semarang, pimpinan Dr KH Fadlolan Musyaffa Lc MA yang berhasil membudidayakan belasan ribuan bibit kurma berbagai jenis sebagai kegiatan di pondoknya.

"Bibit kurma Barhii akan kita datangkan dari Ponpes Fadhlul Fadhlan yang terbukti berhasil mengembangkan bibit kurma yang sesuai dengan iklim JawaTengah, sedangkan untuk azwa dari usaha Kebun Kurma di Sleman,” tegas Istajib AS.

Disinggung pihak-pihak yang memberi donasi jariyah antara lain H Suyono SIP (Wakil Bupati Batang), Drs H Istajib AS, H Nurul Furqon (Anggota FPPP DPRD Jateng, H Muhzen Adv (Anggota FKB DPRD Jateng), Ketrua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, Ketua Umum Pusat Patriot Garuda Nusantara Gus Iwan Cahyono SH, Walikota Semaranbg H Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Ketua FPPP DPR RI H Arwani Thomafy, Ketua DPRD Jepara H Haizul Maarif.

Baca Juga: Prihatin Warga Miskin di Kabupaten Pemalang Masih 209 Ribu Jiwa, Ini Kata Anggota DPRD Pemalang

Kemudian Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jawa Tengah H Bambang Eko Purnomo, Ketua DPW PPP Jawa Tengah H Masruhan Samsurie, Ketua Gerindra Jawa Tengah H Abdul Wahid, Anggota Patriot Garuda Nusantara H. Slamet Irianto, Rektor Udinus Prof Dr H Edi Noersasongko Mkom, pengurus PP MAJT H Choirul ichsan, Bendahara PP MAJT Dr H Noor Hadi MM Akt, Ifada Retno Noor Hadi, Wakil Ketua PP MAJT Drs KH Ahyani dan H Abdul kadir karding (FKB DPR RI ).***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah