Bagaimana caranya memikirkan nasib janda-janda tua yang miskin. Menurutnya, selama ini tidak ada yang memikirkan mereka. Khusus untuk janda tua, selain menerima bantuan sembako, mereka juga menerima uang buat nginang.
Sementara Zainal Abidin Petir yang juga sebagai penasehat Pedagang Kaki Lima (PKL) Kokrosono dan Pasar Burung Semarang itu selanjutnya mengambil sampel satu RW, yakni RW 6 Kelurahan Bulu Lor.
“Di RW.06 ada 70 lebih, saya ambil 60 orang yang benar-benar tidak mampu. Sebab masih ada tukang becak dan tukang sampah yang setiap hari mengais rezeki di Kelurahan Bulu Lor,” jelas dia.
“Lebih indah ngopeni janda-janda tua miskin dibanding janda-janda muda. Yang tua pasti fokus mendoakan hidup saya menjadi berkah. Nah kalau janda muda, ceritanya berbeda, bisa jatuh cinta…haha,” kelakar Zainal Petir yang juga Komisioner Komisi Informasi Jateng itu.***