Network
SINARJATENG.COM – Pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H pada 7 April 2021.
Pengesahan SE ini banyak melahirkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta masyarakat untuk memahami dan tidak keberatan dengan larangan mudik tersebut.
Melansir dari Antaranews, Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menambahkan, larangan mudik diberlakukan dengan tujuan menghindari penularan COVID-19.
Baca Juga: Sinopsis Film Surga Yang Tak Dirindukan 3, Berkisah tentang Orang Ketiga
“Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Kehilangan orang-orang yang kita cintai. Jangan sampai terjadi,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Antaranews.
Pandemi COVID-19 yang belum berakhir dan potensi penularan yang tinggi akibat mobilitas masyarakat menjadi patokan pemerintah untuk mengesahkah peraturan larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Melalui larangan mudik tersebut adanya pertemuan silaturahmi yang dilakukan oleh masyarakat, kemudian menimbulkan penularan COVID-19 dan berakhir pada angka kematian yang tinggi. Ia kembali menegaskan larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
“Tidak mudik. Dilarang mudik,” tegasnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Sisterlillah The Movie yang dibintangi Oky Setiana Dewi, Shindy Putri, dan Ria Ricis
