Network
"Tadi cuma ngobrol santai, karena waktunya pendek. Tadi ada bu Etty juga, kita membahas pengembangan Solo Raya, karena masalah Sukoharjo itu masalah Solo juga. Masalah bersama dan harus diselesaikan bersama," katanya.
Gibran mencontohkan, persoalan underpass Makamhaji yang ditutup itu tidak hanya masalah Sukoharjo, tapi dampaknya juga ke warga solo. Selain itu, adanya jalan berlubang di Gemolong juga sering warga yang mengadu pada dirinya.
"Kan tidak bisa saya bilang, itu bukan kewenangan saya karena bukan wilayah Solo, nggak bisa seperti itu. Sekarang semua masalah harus diselesaikan bersama, karena Solo Raya ini saling bergandengan tangan," tegasnya.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, OECD Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9% di 2021
Selain itu, persoalan konektivitas antar wilayah di Solo Raya lanjut Gibran juga dibahas dalam pertemuan itu. Misalnya rencana pengembangan moda kereta api yang menghubungkan Solo Raya, serta penambahan koridor BRT ke wilayah-wilayah itu.
"KRL sudah disiapkan, selain itu koridor-koridor BRT juga harus ditambah. Sehingga, konektivitas dan jangkauan masyarakat jadi lebih luas," jelasnya.
Pihaknya lanjut Gibran telah menyusun sejumlah program kerja dalam RPJMD. Untuk itu, koordinasi antar wilayah ini penting agar pembangunan bisa sejalan antar daerah di Solo Raya.
Baca Juga: Tingkatkan Investasi di Batam, Pemerintah Luncurkan Batam Logistic Ecosystem
"Sudah kami siapkan semuanya dalam RPJMD. Ya nanti sambil jalan, kan baru sekitar tiga minggi dilantik," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etty Suryani mendukung penuh upaya kolaborasi membangun Solo Raya. Dirinya mengatakan banyak persoalan yang harus diselesaikan bersama antar wilayah itu.
