Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Tinggi, Pemkot Pekalongan Bentuk Forum PUSPA

- 5 Mei 2021, 22:45 WIB
Forum PUSPA Kota Pekalongan mengadakan Rapat Koordinasi  perdana bertempat di Ruang Kalijaga Setda Kota Pekalongan pada Selasa 4  Mei 2021.
Forum PUSPA Kota Pekalongan mengadakan Rapat Koordinasi perdana bertempat di Ruang Kalijaga Setda Kota Pekalongan pada Selasa 4 Mei 2021. /Humas Pemkot Pekalongan

SINARJATENG.COM – Masih tingginya angka kekerasan perempuan dan anak di Kota Pekalongan menjadi perhatian pemerintah kota Pekalongan.

Oleh karena itu dibentuklah Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Dan Perlindungan Anak (DPMPPA) yang kepengurusannya telah disiapkan sejak Tahun 2020 lalu yang diketuai oleh Trianah Sofiani.

Plt DPMPPA Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nur Agustina menuturkan pembentukan forum PUSPA ini sangat penting untuk mengantisipasi terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta perdagangan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap hak-hak anak.

Baca Juga: Menjelang Lebaran, Pemkot Tegal Gelar Pasar Murah di Empat Kecamatan

“Latar belakang dibentuknya forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) ini mempunyai tujuan untuk menyamakan persepsi dan bekerja sama dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak, di antaranya trafficking, kekerasan, prostitusi, pernikahan dini, putus sekolah pasa anak perempuan, eksploitasi, kematian ibu dan anak,” terang Agustin, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Perdana Forum PUSPA Kota Pekalongan,bertempat di Ruang Kalijaga Setda Kota Pekalongan,Selasa 4 Mei 2021.

Agustin menjelaskan Forum PUSPA ini didalamnya sudah ada tim yang mempunyai peran masing-masing dari lembaga organisasi atau instansi para anggota sesuai dengan kompetensi dan tupoksi, dan di jalur mana organisasi itu mengambil peran di dalam masing-masing lembaga masyarakat.

“Ini sebetulnya forum PUSPA sudah disiapkan SK nya tahun 2020 kemarin,namun karena pandemi, tahun ini baru bisa berkoordinasi bersama menyamakan persepsi dan bekerja sama dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak,” papar Agustin.

Baca Juga: Legislator Golkar Jateng Imbau Masyarakat Patuhi Anjuran Pemerintah untuk Tunda Mudik Lebaran

Kegiatan selanjutnya tentu saja kita akan selalu sharing informasi, membuat program bersama dalam rangka Hari-Hari Besar dan forum ini dilibatkan, serta yang paling penting adalah membuat rekomendasi kepada Walikota terkait pemetaan permasalahan perempuan dan anak dari masing-masing tim itu sendiri seperti apa yang bisa kita usulkan ke Walikota.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x