Dinsos KBPP Pemalang Galakkan Program Ceting Kepeting, Slamet Masduki: Ini sebagai Upaya untuk Cegah Stunting

11 November 2021, 21:35 WIB
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos KBPP) Kabupaten Pemalang, Slamet Masduki saat di ruang kerjanya pada Kamis 11 November 2021 /SinarJateng.com

SINARJATENG.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos KBPP) Kabupaten Pemalang menggalakkan kembali program 'Ceting Kepeting' di masyarakat Kabupaten Pemalang.

Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos KBPP) Kabupaten Pemalang, Slamet Masduki mengatakan Ceting Kepting adalah Cegah Stunting dengan Kartu Kembang Anak itu Penting.

"Slogan Ceting Kepting merupakan program unggulan Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang dalam upaya pencegahan stunting," katanya di Pemalang, pada Kamis 11 November 2021.

Baca Juga: Pemalang Raih APE Kategori Madya 3 Kali Berturut-turut, Slamet Masduki Targetkan 2021 untuk Kategori Utama

Slamet Masduki mengungkapkan bahwa stunting merupakan masalah penting di Indonesia yang merupakan proyek prioritas nasional.

Untuk itu melalui Kartu Kembang Anak (KKA) yang merupakan instrumen sederhana untuk deteksi dini penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi aspek-aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, serta kecerdasan komunikasi secara bertahap mulai dari 0-72 bulan.

Lanjut Slamet Masduki, sebelumnya Kartu Kembang anak (KKA) adalah sebuah instrumen yang sangat penting namun tidak dikenal bahkan jarang digunakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Bangkitkan Semangat Berbagi di Tengah Pandemi, Ini yang Dilakukan Slamet Masduki saat Jumat Berkah

Sehingga melalui slogan Ceting Kepiting maka instrumen KKA dapat dimaksimalkan kegunaannya terutama dalam membantu pencegahan kasus stunting di Kabupaten Pemalang.

Untuk memantau pertumbuhan maka yang dilihat adalah dari segi fisik baik berat badan maupun tinggi badan, namun untuk memantau perkembangan ternyata lebih kompleks meliputi peningkatan fungsi kemampuan struktur tubuh, motorik, kognitif, bahasa/komunikasi, emosi sosial/kemandirian .

"Semua indikator ini adalah di dalam Kartu Kembang Anak, sehingga peran Kartu Kembang Anak sangatlah penting membantu mencegah stunting terkait perkembangan anak," imbuhnya.

Baca Juga: Sosialisasikan Permensos Nomor 5 Tahun 2021, Ini Pesan Kepala Dinsos KBPP Pemalang kepada Agen E-Warung

Dalam era percepatan pencegahan stunting Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang membuat terobosan baru melalui slogan Ceting Kepiting dengan memasyarakatkan penggunaan Kartu Kembang Anak diseluruh Bina Keluarga Balita (BKB) di Kabupaten Pemalang .

Kehandalan inovasi slogan Ceting Kepiting adalah slogannya yang sederhana dan mudah diingat tapi sangat besar dan luas manfaatnya, dimana secara tidak langsung bisa untuk menggerakkan masyarakat dalam pemakaian KKA, yang awalnya menjadi satu hal biasa menjadi lebih luar biasa dengan adanya tambahan kalimat juga stunting dengan Kartu Kembang Anak itu penting.

Maka penggunaan KKA di Bina Keluarga Balita (BKB) di Kabupaten Pemalang menjadi lebih memasyarakat masyarakat.

Baca Juga: Pemalang Raih APE Kategori Madya 3 Kali Berturut-turut, Slamet Masduki Targetkan 2021 untuk Kategori Utama

Ditambahkan, Slamet Masduki menyampaikan, kebaruan dan nilai tambah dari inovasi Ceting Kepiting yaitu: 

1. Slogan baru dari Kabupaten Pemalang dalam pencegahan stunting

2. Masuk di Sistem Inovasi daerah (SiDA) Kabupaten Pemalang.

3. Sudah dimasukkan ke iklan layanan masyarakat (ILM)

4. Sudah dipublikasikan di perwakilan BKKBN Provinsi Jateng

Baca Juga: Resmi Dilantik, Berikut Ini Susunan Lengkap Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Pemalang Masa Khidmat 2021-2023

5. Sudah memperoleh penghargaan Top 5 lomba inovasi pelayanan publik tingkat Kabupaten Pemalang

6. Ikut serta dalam lomba penghargaan inovasi cegah stunting 2021 yang diselenggarakan oleh ADINKES dan Habibie Institut.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler