9.090 Pelari Virtual Siap Bersaing di Borobudur Marathon 2020

- 21 Oktober 2020, 21:20 WIB
Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An (kiri), beberapa waktu lalu melakukan audiensi dengan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari SIP MSi (tengah) dan Ketua Pelaksana Lukminto Wibowo (kanan)
Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An (kiri), beberapa waktu lalu melakukan audiensi dengan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari SIP MSi (tengah) dan Ketua Pelaksana Lukminto Wibowo (kanan) /Dok. BorMar 2020/Sinarjateng.com

SEMARANG, SINARJATENG.COM – Borobudur Marathon (BorMar) 2020 yang dijadwalkan berlangsung 15 November mendatang dan diikuti 30 pelari elite nasional, diputuskan digelar di Taman Lumbini, kompleks dalam Candi Borobudur, Magelang dipastikan tanpa disaksikan penonton.

BorMar yang dalam dua tahun terakhir menyedot perhatian dunia tersebut, tahun ini didesain berbeda karena digeber di lingkungan candi Borobudur. Tradisi sebelumnya Taman Lumbini hanya dijadikan lokasi start dan finish, sedangkan rute peserta tetap melintasi area publik, persawahan, bukit bahkan perkampungan penduduk.

Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengungkapkan, aspek keselamatan dengan penerapan protokol kesehatan yang ekstra-ketat terkait wabah Covid-19 adalah faktor penentu yang mendorong pihaknya mengadakan lomba ini hanya di lingkungan candi serta steril dari sorak-sorai penonton.

Baca Juga: Ketua DPP Ingatkan Kader Golkar Purbalingga Jalankan 'Panca Sukses'

"Kami menghindari risiko penularan virus Corona. Kami dan panitia sudah berdiskusi panjang, konsultasi dengan Pak Gubernur Ganjar Pranowo, dan inilah solusi yang terbaik,” kata Liem Chie An saat dihubungi, Selasa 21 Oktober 2020 kemarin.

Dia tak menampik dari sisi kemeriahan, event tahun ini tentu berkurang. Namun dengan model hybrid yaitu kombinasi elite race (mengundang 30 pelari yang direkomendasi otoritas atletik nasional PB PASI) dan virtual run yang diikuti ribuan pelari umum di Tanah Air, dia optimistis gaung dan eksistensi BorMar masih kuat.

“Pandemi Corona tak menyurutkan langkah kami untuk menjaga eksistensi BorMar. Kami belajar dari London Marathon yang sukses meskipun di area taman dan tanpa penonton,” tambah pengusaha ayam dan perhotelan itu.

Baca Juga: Peduli Balita, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Bantu Pelaksanaan Posyandu di Desa Mangunsaren

Satu hal penting, kata dia, dengan model ini pihaknya mengedukasi ke masyarakat bagaimana membuat event dengan standar kesehatan yang tinggi.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x