Pakar: Masyarakat Diminta untuk Waspadai Kemungkinan Banjir Rob saat Gerhana Bulan Total

- 26 Mei 2021, 20:03 WIB
Gerhana bulan terlihat dari Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan total di wilayah Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya berlangsung pada pukul 16.44-19.52 WIB dan fase total pada pukul 18.18 WIB. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa.
Gerhana bulan terlihat dari Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan total di wilayah Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya berlangsung pada pukul 16.44-19.52 WIB dan fase total pada pukul 18.18 WIB. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa. /SAIFUL BAHRI/ANTARA FOTO

SINARJATENG.COM - Masyarakat diminta untuk mewaspadai kemungkinan banjir rob saat terjadinya Gerhana Bulan Total (GBT).

Hal itu disampaikan oleh pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D di di Purwokerto, Banyumas pada Rabu 26 Mei 2021.

"Secara umum pada saat gerhana, efek gravitasi Bulan dan Matahari terhadap pasang surut air laut menjadi maksimal," katanya.

Baca Juga: Halal Bi Halal, PAC GP Ansor Ulujami Diminta Tetap Istiqomah Lestarikan Aswaja dan Solid Jaga NKRI

Namun demikian, kata dia, dampaknya terhadap kemungkinan terjadinya rob dipengaruhi oleh kondisi pasang surut di masing-masing lokasi.

"Jika puncak GBT terjadi bersamaan dengan pasang maksimal air laut, maka kemungkinan terjadinya rob sangat besar. Sebaliknya, jika pada saat GBT mencapai puncak, dan kondisi air laut di sebuah lokasi sedang surut, maka kemungkinan terjadinya rob kecil," katanya.

Dia menambahkan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG dan LAPAN, puncak GBT malam ini akan terjadi sekitar pukul 18.18 WIB atau 19.18 WITA atau 20.18 WIT.

Baca Juga: Jadwal Sholat Demak dan Sekitarnya, Rabu 26 Mei 2021

"Sementara kondisi pasang surut di setiap lokasi pantai di Indonesia beragam. Namun secara umum, berdasarkan prakiraan pasang surut di beberapa lokasi, misalkan bila berdasarkan informasi dari situs pasangsurut.com, puncak pasang air laut tidak bersamaan dengan puncak GBT," katanya.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x