Hari Sukarelawan Internasional, Simak Kisah Relawan Muda Lawan COVID-19

5 Desember 2020, 11:51 WIB
Aulia Giffarinnisa, Dokter RSDC Wisma Atlet (tengah), bersama Yusrin Zata Lini seorang relawan yang tergabung dalam Gerakan Jurnalis Bergerak (kanan), saat Dialog Produktif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang disiarkan secara Live melalui akun youtube Lawan Covid19 ID, Jakarta, Jumat (04/12/2020) /Doc kominfo.go.id/

SINARJATENG.COM - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menggelar Dialog Produktif menyambut Hari Sukarelawan Internasional bertajuk “Berbakti untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih”, Jumat 4 Desember 2020.

Dalam diskusi tersebut, menghadirkan Aulia Giffarinnisa, seorang dokter muda asal Sulawesi Selatan yang terjun langsung membantu sesama rekan sejawatnya yang tengah berjuang membaktikan tenaga menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet saat ini.

“Keputusan jadi relawan itu sudah ada sejak April. Saya sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah di Sulawesi Selatan. Hati saya ingin berkontribusi dan tidak bisa hanya diam di rumah saja. Akhirnya pada Agustus orang tua merestui keinginan saya, setelah sejak April saya meminta restu. Saya mulai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet bulan September,” ujarnya.

Baca Juga: RSUDPA Boyolali Kini Miliki Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) Terpadu

Secara khusus, dalam dialog tersebut, Aulia menyampaikan harapannya kepada pemerintah terkait dengan upaya untuk pengadaan vaksin.

“Harapan aku dengan vaksin Covid-19 ini inginnya cepat didistribusi. Saat ini setahu saya vaksin sudah dalam uji klinik fase III, kalau Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengizinkan, saya ingin vaksin lebih cepat didistribusikan,” ujarnya.

Selama menunggu kedatangan vaksin, Aulia juga meminta kepada masyarakat agar secara disiplin menerapkan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) untuk mencegah penularan Covid-19 sesuai dengan imbauan pemerintah.

Baca Juga: Gempa Bumi Terjadi di Bengkulu dan Aceh Sabtu Dini Hari

“Dengan disiplin menerapkan 3M, kita bisa melindungi diri kita dan orang-orang terdekat agar tidak tertular. Dengan bersama-sama seperti itu, akan membantu tenaga kesehatan seperti kami untuk mencegah dan mengembalikan kehidupan normal seperti dulu lagi. Jangan sampai kita menyusahkan orang lain apalagi tenaga kesehatan yang sudah berjuang, jangan sampai kita menyia-nyiakan perjuangan mereka,” ungkapnya.

Selain dari Aulia, kisah inpiratif lainnya datang dari Yusrin Zata Lini.

Ia bersama rekan-rekannya yang terrgabung dalam Anggota Relawan Jurnalis Bergerak turut menginisiasi gerakan sosial untuk membantu kesulitan ekonomi para pekerja lepas harian.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, 5 Desember 2020 NET TV, RCTI, SCTV, Trans 7 dan Trans TV

“Masih banyak teman-teman kita di luar sana yang harus bekerja berjibaku di jalanan untuk mendapat pendapatan harian. Selain pendapatan mereka tergerus, tidak memiliki informasi cukup mengenai Covid-19 sehingga cenderung tidak peduli, mereka lebih khawatir dengan anak mereka nanti makan apa daripada virus yang tidak tampak ini,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Berangkat dari kegelisahan tersebut, Yusrin menggalang donasi dengan target Rp100 juta melalui platform digital benihbaik.com dengan menyasar penerima pekerja lepas harian melalui gerakan sosial #JurnalisBergerak.

Donasi itu, kata Yusrin, digunakan setidaknya untuk menolong kehidupan bagi mereka yang masih harus bekerja di jalanan ini selama satu atau dua minggu ke depan.

Baca Juga: Federal Oil Bantu UKM untuk Gerakan Roda Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19

Meski mengatasnamakan jurnalis, namun menurut Yusrin, semua orang boleh membantu dengan berpartisipasi menjadi wadah untuk masyarakat umum yang ingin berkontribusi.

“Penerimanya adalah pekerja non formal seperti tukang ojek, pemulung, pedagang kecil, sopir angkutan umum, dan masyarakat terdampak lainnya. Kita memberikan bantuan-bantuan ini dalam bentuk sembako, masker, hand sanitizer, dan flyer edukasi terkait Covid-19,” tuturnya.

Yusrin menyebutkan, sejauh ini dalam waktu satu bulan telah terkumpul Rp106 juta dari 339 donatur.

Baca Juga: Polres Tegal Kota Transparansikan Anggaran DIPA

Kemudian dana itu disalurkan ke 600 penerima manfaat yang disalurkan ke lima wilayah administrasi DKI Jakarta, dan nantinya akan membuka lagi penyaluran paket bantuan ke masyarakat berdasarkan rekomendasi dari perorangan maupun komunitas seperti ke para guru honorer dan tukang pijat tuna netra.
***

Editor: Aman Ariyanto

Tags

Terkini

Terpopuler