Sayid Hamdun Pangeran Mas Sepuh Pantai Seseh (Wali 7 Bali)

- 6 Januari 2024, 10:02 WIB
Sayid Hamdun Pangeran Mas Sepuh Pantai Seseh (Wali 7 Bali)
Sayid Hamdun Pangeran Mas Sepuh Pantai Seseh (Wali 7 Bali) /

SINARJATENG.COM - Sekitar jaman 300tahun lalu , sekitar 1.675M lalu di Banyuwangi ada Raja mengwi VII sedang berburu naik kuda dengan posisi membawa busur yang sudah diarahkan ke Menjangan/Rusa kidang, namun kuda yang ditunggangi beliau terkena pohon yang ada di bawah kaki kuda sehingga kuda tersungkur dan sang Baginda Raja terjatuh dari kudanya dengan posisi kepala terbentur batu keras sampai pingsan.

Ada orang dari perkampungan tersebut (masih trah Blambangan) yang berdiam di tengah hutan, sedang mancari kayubakar menemukan Baginda Raja yang pinsan dibawanya pulang kerumah dan dirawat hingga sembuh ,namun ketika sembuh Baginda Raja Hilang ingatan sampai tidak ingat bahwasanya dirinya Raja Mengwi.

Beliau tinggal di dalam hutan dengan keluarga kecil yang menolongnya ,sampai di nikahkan dengan Putri orang yang Menolong beliau tersebut, pas putri itu hamil 7bulanan ,Ada pasukan kerajaan yang menemukan keberadaan Raja mengwi dalam hutan itu ahirnya di bawa kembali pulang ke kerajaanya di Bali.

Baca Juga: Jadwal Acara Saluran TV Trans 7 Sabtu 6 Januari 2024, Ada Tayangan BTS - Bercanda Tapi Santai, FYP - For Your

Namun gelang, pakaian ,keris pusakanya tertinggal di rumah keluarga yg ditinggali dalam hutan itu, ketika Putranya dewasa ibundanya mengajarkan ilmu agama, dan kakeknya (yang masih trah Blambangan) mengajarkanya kedigjayan ilmu kejawen/kanuragan. Usia belasan tahun Beliau di ajarkan Beberapa ulama'jawa tentang ajaran tirakat juga hingga bisa melewati proses spiritual tinggi yang mencapai kewaliyahan di usia sangat muda.

Tahun 1.700M Setelah menempuh proses spiritulitas tinggi beliau kembali pulang ,ketika usia 25th beliau menanyakan prihal keberadaan ayahnya kepada ibunya, ibunya menceritakan Ayahnya di Bali. Maka beliau ingin mencari Bertemu dengan Ayahnya.

ibunda beliau merestui, memberikan Gelang peninggalan Ayahnya dan keris pusakanya agar Putranya bisa dikenali sang Ayah nantinya di Bali.

Berbekal restu ridho ibunda, Beliau dari Banyuwangi ke Bali hanya dengan Berjalan kaki, bahkan Beliau menyebrangi lautan hanya dengan Berjalan di atas Air (karena sudah menguasai ilmu kedigjayan dan ketauhitan spiritualitas yang tinggi di usia sangat muda).

Sesampainya di kerjaan tempat ayahandanya, beliau menunjjukan Gelang peninggalan Ayahanda dibekalkan dari ibundanya, Ayahandanya lupa tapi mencoba mengingatnya namun istri/Ratu kala itu menghasut Raja bahwa itu hanya siasat saja.

Halaman:

Editor: Yusuf Afandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x