"Keberadaan Desa Wisata di Jawa Tengah menjadi lebih menarik kalau memiliki identitasnya masing-masing, tidak terkesan “latah” atau hanya meniru konsep Desa Wisata di tempat lain,” kata politisi dari Dapil Jateng X ini yang meliputi kabupaten Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga ini.
Ferry Wawan Cahyono menyambut baik dengan pertumbuhan desa wisata di Jateng. Berdasarkan data dari Disporapar Jateng jumlah desa wisata mengalami peningkatan jumlah selama tahun 2022.
Pemprov dan DPRD Jateng memang mensuport kepada desa-desa yang memiliki potensi untuk membuat desa wisata agar membuat desa wisata.
"Pesan saya, agar pengelola tidak asal-asalan dalam membuat desa wisata. Semuanya harus dikonsep dengan matang. Agar pengunjung yang datang merasa senang, puas dan kembali lagi di kemudia hari,” pungkasnya.
Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2023, Ferry Wawan memprediksi jumlah wisata yang akan berkunjung ke Jawa Tengah, termasuk berkunjungn ke desa wisata bakal naik. Hal ini harus disambut oleh pengelola tempat wisata dengan melakukan berbagai pembenahan.
“Cek fasilitas yang ada, seperti tempat sholat, toilet, kamar mandi, tempat parkir dan lain-lain. Pastikan dalam kondisi baik. Jika ada yang rusak atau bikin tidak nyaman pengunjung, segera diperbaiki. Dan pesan saya, agar tetap waspada dengan Covid-19. Tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap politisi alumni Undip Semarang ini.
Sementara, berdasarkan penjelasan Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Riyadi Kurniawan, selama tahun 2022 desa wisata di Jateng mengalami peningkatan yang mencapai serratus lebih.
Pada tahun 2021 di Jawa Tengah ada 717 desa wisata, kemudian pada tahun 2022 ini berdiri desa wisata baru sebanyak 101 desa wisata. Pada akhir November 2022 jumlahnya menjadi 818 desa wisata.