SINARJATENG.COM – Maraknya berita dan informasi tidak benar, bohong atau hoaks di dunia maya menjadi PR bersama untuk diperangi.
Diantaranya dengan mengoptimalkan media sosial untuk media komunikasi dan promosi potensi yang di miliki desa.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, Drs. M. Wijaya, MM dalam kegiatan penguatan KIM Budaya Bambu Sari, Desa Banjarwaru Kecamatan Nusawungu, Kamis ini.
Baca Juga: Total Investasi di Jateng Capai Rp38,19 Triliun, Didominasi Pemodal Dalam Negeri
“Dengan memanfaatkan media sosial, kita bisa mempromosika berbagai produk unggulan. Untuk Desa Banjarwaru dengan produk kerajinan bambu misalnya. Ini harus diketahui secara luas oleh masyarakat sehingga menambah jangkauan pasar”, tambahnya.
Anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) juga dihimbau untuk turut mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan berbagai platform digital. Termasuk didalamnya yakni menyaring informasi yang diterima dan tidak menyebarluaskan berita bohong.
“KIM harus mengedukasi masyarakat untuk bermedsos dengan bijak. Jangan sampai menyebarkan konten konten hoaks yang meresahkan masyarakat”, kata Wijaya.
Sebagai bagian dari masyarakat, anggota KIM juga harus menjadi agen perubahan. Upaya tersebut bisa diawali dari langkah sederhana, yakni bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan berbagai potensi dan produk unggulan desa setempat. Sehingga ada manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Acara tersebut turut dihadiri Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Pengembangan Komunikasi Publik Diskominfo, Sherly Dyah Permanasari, Kasi Pengelolaan Informasi dan Statistik Ade Agung Wibowo, serta Kepala Desa Banjarwaru Sudarwanto bersama segenap anggota KIM Budaya Bambu Sari.