Tingkat SD dan SMP di Batang akan Gelar PTM, Diminta Jalani Tes Swab Antigen Terlebih Dahulu

- 20 Mei 2021, 23:41 WIB
Ketua PGRI Batang, M Arif Rohman,
Ketua PGRI Batang, M Arif Rohman, /Humas Pemkab Batang

 

SINARJATENG.COM - Sejumlah institusi pendidikan tingkat SD dan SMP di Kecamatan Batang bersiap untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), mulai 24 Mei 2021.

PTM berbasis kelurahan tersebut hanya akan diselenggarakan di wilayah berstatus zona hijau alias tidak ada kasus Covid-19.

“Jika kelurahan itu hijau dan tidak ada yang terindikasi positif Covid-19 maka diizinkan PTM,” ungkap Ketua PGRI Batang, M Arif Rohman, di Kantor Disdikbud Kabupaten Batang, Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga: Destinasi Wisata di Batang Dibuka, Pengelola Diminta Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

PTM tersebut digelar, lanjutnya, untuk menunjang Penilaian Akhir Tahun pada awal Juni mendatang. Ia pun mendorong seluruh anggota PGRI setempat untuk menyukseskan pelaksanaan PTM, meskipun agak terlambat dibandingkan dengan kecamatan yang lain.

Menurutnya, seluruh guru di Kecamatan Batang telah memperoleh vaksinasi baik dosis pertama maupun kedua.

“Sebenarnya jika mengacu protokol kesehatan, sebelum melakukan kegiatan PTM harus menjalani tes swab (usap) antigen terlebih dahulu. Namun, karena jumlah peserta didik di Batang untuk SD 60 ribu siswa dan SMP 15 ribu siswa, tentu cukup merepotkan saat pelaksanaan hingga evaluasi, sehingga pihak peserta didik dipandang cukup dengan menerapkan prokes saat di rumah,” bebernya.

Baca Juga: Pelayanan Terpadu Satu Pintu 'SIPADU ELANG' Diluncurkan, Ini Pesan Bupati Pemalang

Pihaknya berharap, seluruh peserta dan penyelenggara PTM mematuhi ketentuan protokol kesehatan, sehingga tidan memunculkan potensi klaster baru Covid-19 dari institusi pendidikan.

Dijelaskan, PTM menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang muncul dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Menurut dia, strategi yang paling tepat adalah guru menjadi teladan langsung bagi anak didiknya di lapangan, tentang cara menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Dibangunnya Pabrik Pertama di Kawasan Industri Batang, Ganjar: Awal yang Baik Pertumbuhan Ekonomi di Jateng

“Jika anak terlalu lama menjalani pembelajaran secara daring, secara akademis akan terjadi degradasi yakni banyak siswa kelas satu yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung. Dari sisi karakter terganggu, karena mereka lebih fokus pada gawai daripada melakukan kegiatan sosial,” paparnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x