SINARJATENG.COM - Setiap kepala daerah dan dinas tenaga kerja di masing-masing kabupaten dan kota rajin diminta untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pekerja migran asal daerahnya.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Gedung B lantai 5 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat 9 April 2021.
Ganjar menuturkan hal itu untuk memudahkan pemantauan, pengawasan, dan penyelesaian masalah yang dialami setiap pekerja migran Indonesia (PMI).
Baca Juga: Penanganan Banjir Bandang NTT-NTB, Kepala Basarnas: Koordinasi Antar Komponen Bangsa Sangat Baik
"Intinya dalam konteks komunikasi publik yang terbuka, kasihlah nomor telepon atau WA, kasihlah medsosnya. Sekali-kali disapa, maka tadi saya usul kepada dinas maupun Bupati dan Wali Kota live melalui medsos dengan PMI kita. Saya sering lakukan itu dan kadang kita bisa mendapatkan informasi tanpa rekayasa," katanya.
Menurut Ganjar, pemerintah daerah juga harus bersiap karena tugasnya adalah melatih, mengawasi, dan menyelesaikan persoalan terkait pekerja migran.
Sebagai contoh beberapa waktu lalu Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah juga mengawal pekerja migran Indonesia asal Jawa Tengah yang sakit kanker cukup parah untuk berusaha dipulangkan.
"Banyak sekali (aduan) yang masuk kesaya melalui WhatsApp maupun media sosial. Mereka menyampaikan kepada kita tentang persoalan yang dihadapi," katanya.