Selain itu, dalam hal kinerja fiskal dan pengelolaan keuangan, adanya smart city juga disebut Wajkiran memudahkan Pemkab meraih opini WTP hingga 4 kali berturut-turut sejak tahun 2017, serta menghasilkan penilaian atas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah (LKPPD Kemendagri) dengan capaian nilai 3.17.
“Pun demikian dengan hasil penilaian sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dari KemenPANRB, selama 2 tahun terakhir mendapat nilai cukup bagus yaitu 2.94, sementara laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) berhasil mendapat nilai 64,03 alias masuk kategori predikat Baik”, beber Wajiran.
Baca Juga: Muhammad Rasyid Albanna, Siswa Kelas 7 SMP Raih Penghargaan Tingkat International
Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro juga menyebut hasil koordinasi dengan OPD-OPD terkait yang menjadi bagian dari program Smart City menunjukkan progress yang menggembirakan.
“Program Smart Economy saat ini tengah kita dorong untuk bisa menjadi solusi mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang memukul segenap sendi perekonomian warga”, jelas Eko.
Perangkat Daerah terkait, disebut Eko telah siap dengan upaya menghidupkan kembali pasar wisata tradisional yang selama pandemi terpaksa mati suri, salah satunya dengan program Bangga Bela Beli Produk Lokal untuk melindungi makanan dan kesenian tradisional.
Baca Juga: Penemuan Jasad Bayi Menggantung di Gagang Pintu Masjid Cisaranten Kulon, Kota Bandung
Kemudian, Eko juga menyebut Smart Branding yang akan menjajaki kerja sama dengan sejumlah biro perjalanan wisata melalui aplikasi Jelajah Wonosobo untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Wonosobo selepas Pandemi COVID-19.
“Harapan kami semua adalah program Kota Cerdas ini kedepan akan benar-benar memberikan dampak signifikan bagi upaya meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat dengan berbagai kemudahan dalam tata laksana kehidupan sehari-hari”, pungkas Eko.***