Gunung Merapi Menunjukkan Aktivitas Vulkanik Tinggi, Ganjar: Kami Pantau Terus Menerus

22 Agustus 2021, 08:43 WIB
Geburnur Jawa Tengah Ganjar Pranono usai mengikuti rapat dengan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, dari rumah dinas Puri Gedeh, Rabu 14 juli 2021, membahas persiapan Pemprov Jawa Tengah menyediakan RS khusus Covid-19. /Humas Pemprov Jateng

SINARJATENG.COM - Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi. Selama sepekan terakhir, gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta itu 20 kali mengeluarkan awan panas guguran.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi Merapi.

Selain aktif berkomunikasi dengan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Ganjar juga sudah menerjunkan tim ke beberapa daerah rawan.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Surabaya dan Sekitarnya, Minggu 22 Agustus 2021

"Kami pantau terus menerus. Kami aktif berkoordinasi dengan BPPTKG terkait perkembangan Merapi. Kami juga sudah ngecek, apakah ada yang mengungsi, ternyata sampai saat ini tidak ada," kata Ganjar saat dikonfirmasi, Sabtu 21 Agustus 2021.

Ganjar mengatakan, pihaknya juga sudah menggerakkan BPBD untuk mengantisipasi dampak erupsi merapi. Beberapa daerah yang terkena dampak abu vulkanik, sudah dikirim bantuan masker.

"Paling banyak dampaknya terjadi di Kabupaten Magelang. Sudah kita distribusikan sejak Senin lalu sampai sekarang, 10 ribu masker medis lewat BPBD Kabupaten Temanggung," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Semarang dan Sekitarnya, Minggu 22 Agustus 2021

Selain masker medis, pengiriman bantuan logistik juga sudah dilakukan. Logistik dikirimkan ke beberapa desa yang terdampak, yakni Dukun dan Sawangan.

"Itu dua desa yang jadi perhatian kita. Selain itu, ada tim yang pantau di tiga kabupaten, yakni Temanggung, Magelang dan Wonosobo. Kalau laporan dari Boyolali dan Klaten belum ada, jadi kita sudah kirimkan beberapa logistik ke sana," jelasnya.

Ganjar menerangkan, hasil pantauan BPPTKG pada Senin 16 Agustus 2021 kondisi merapi masih level 3. Saat itu, terjadi 372 guguran awan panas dan sesuai arah angin terjauh sampai ke Kandangan Temanggung.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Cirebon dan Sekitarnya, Minggu 22 Agustus 2021

Selain itu, Ganjar juga mendapatkan laporan detil terkait volume kubah lava dan berapa pertumbuhannya. Per Senin lalu, volume kubah lava di sekitar barat daya Merapi sebesar 1,8 juta meter kubik dan pertumbuhan rata-rata perhari adalah 13 ribu meter kubik.

"Sementara volume kubah lava yang di tengah kawah sekitar 2,8 juta meter kubik, pertumbuhannya rata-rata 18 ribu meter kubik perhari. Itu catatan-catatan penting yang dilaporkan," jelasnya.

Ganjar juga sudah mendapat laporan terbaru hari ini terkait kondisi Merapi. Menurut laporan, level Merapi masih sama, yakni level 3.

"Ancamannya memang berupa awan panas dan membawa abu vulkanik. Arah guguran di sektor barat daya, arahnya di Kali Bebeng dan Boyong. Luncuran awan panas paling jauh 3 km dan abu vulkanik mengikuti arah angin," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Bogor dan Sekitarnya, Minggu 22 Agustus 2021

Dengan kondisi itu, Ganjar meminta masyarakat tetap tenang, namun selalu waspada. Ia juga meminta seluruh aktivitas pertambangan pada alur sungai yang berhulu di Merapi untuk dihentikan.

"Saya minta semua aktivitas penambangan dihentikan, masyarakat yang biasa beraktivitas di sana saya minta pergi dulu agar semua aman," pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler