Komis B DPRD Jateng Sebut Anggaran Sektor Pariwisata Belum Jadi Fokus Akibat Pandemi

28 Januari 2021, 04:57 WIB
Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Tengah, M Ngainirrichadl saat di Pendopo Soeharto Whitlam, Komplek Candi Arjuna Objek Wisata Dieng, Rabu 27 Januari 2021 /Setwan DPRD Jateng

SINARJATENG.COM - Sekretaris Komisi B DPRD Jateng, Muhamad Ngainirrichadl mengungkapkan persoalan anggaran untuk sektor pariwisata belum menjadi fokus akibat kondisi pandemi.

Meski begitu, Komisi B DPRD Jawa Tengah tetap mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam pengembangan wisata Dieng tersebut.

“Saya sependapat adanya ide shuttle bus untuk memudahkan wisatawan mencapai tempat wisata, terutama saat ada event Dieng Culture Festival," ujarnya.

Baca Juga: Alwin Basri Sebut Normalisasi Sungai Patut Jadi Perhatian Serius

Politisi PPP itu menyampaikan, saat ini bagi pelaku ekonomi di sekitar objek wisata Dieng, pemkab maupun pemprov memang perlu memberikan pendampingan dan pembinaan karena penghasilan masyarakat di sektor pariwisata bisa lebih tinggi dibanding pertanian.

Soal pelebaran jalan, Ia berharap ada proyek multiyears dari Pemprov dan Pusat. Selain itu, akses alternatif dari Batang memang perlu diperhatikan.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jateng Juli Krisdianto menyarankan Disporapar Provinsi Jateng bisa menjadi koordinator dalam pengembangan pariwisata tersebut.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Jadikan Kasus Covid-19 Sebagai Suatu Refleksi

Dengan begitu, disporapar punya masterplan pariwisata yang ada di Jateng. Dicontohkan, akses wisata Dieng yang perlu segera diperbaiki disparbud dapat dikoordinasikan dengan disporapar.

“Oleh karena itu, kami berharap disporapar bisa mengusulkan anggaran pada APBD Perubahan nanti sehingga sektor pariwisata di Dieng bisa segera dibenahi,” saran legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Selanjutnya, Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto, jumlah Wisatawan Domestik pada 2019 sebanyak 868.000 orang. Namun, pada 2020 lalu turun sekitar 34% atau menjadi 567.000 orang akibat pandemi.

Baca Juga: Intensitas Hujan Tinggi, BPBD Semarang Waspadai Bencana Tanah Longsor

Begitu pula dengan penurunan jumlah Wisatawan Mancanegara yakni sekitar 77% atau menjadi 290 orang pada 2020 dibanding pada 2019 sebanyak 1.300 orang.

Dampak turunnya jumlah wisatawan itu berpengaruh pada pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Objek Wisata Dieng. Dari target PAD pada 2020 sebesar Rp 12,9 miliar, realisasinya sekitar Rp 8,4 miliar.

“Soal akses jalan menuju Dieng, memang jalannya cukup sempit dan direncanakan ada pelebaran jalan, khususnya di daerah Karangsari," hanya saja kendalanya, harga tanah di sekitar cukup tinggi yakni sekitar Rp 5 jutaan per meter persegi,” kata Agung.

Baca Juga: Bicara Soal Prinsip, Luhut Binsar Pandjaitan: Jabatan Adalah Amanah yang Harus Dijaga

Senada, Alif Fauzi selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa mengatakan akses menuju Dieng itu memang perlu mendapat perhatian, mengingat ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui yakni jalur Kabupaten Batang-Batur-Dieng.

Untuk itu, ia memohon Komisi B DPRD Jateng agar perbaikan akses itu tidak hanya persoalan jalan semata tapi juga fasilitas penerangan jalan umum (PJU) dan shuttle bus.

“Kami sangat apresiatif dengan perhatian DPRD. Kami berharap agar aksesibilitas itu bukan hanya jalan tapi juga PJU sehingga aman di jalanan. Selain itu, angkutan wisata menuju Dieng seperti Trans Dieng perlu dilaksanakan. Karena, kami punya mimpi bahwa akses itu bisa menjadi Kelok Sembilannya di Jateng sehingga jalan itu bukan hanya sebagai akses tapi juga ada daya tariknya,” harap Alif.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler