Namun karena pohon dayakan sudah langka, maka masyarakat Grobogan saat ini hanya mengandalkan daun kedondong muda untuk mendapatkan cita rasa asam untuk kuah becek. Padahal tambahan daun dayakan konon menjadikan kuah becek menjadi lebih sedap.
Becek khas Grobogan yang orisinal menggunakan iga sapi. Namun pada perkembangannya, masyarakat bereksperimentasi membuat becek dengan berbagai protein hewani lainnya, seperti kerbau, kambing, ayam, bahkan ikan nila.
Sehingga saat ini di Grobogan bisa dijumpai becek kerbau, becek kambing, becek ayam, dan becek ikan nila. Becek biasanya dihidangkan dengan nasi putih, dengan pelengkap oseng lombok hijau, kacang tolo, dan kering tempe.
3. Garang Asem
Kuliner khas Purwodadi ini merupakan masakan berbahan daging ayam yang dipotong-potong, biasanya ayam kampung, yang diberi kuah dengan bumbu minimalis dengan tambahan potongan cabai, tomat hijau, dan belimbing wuluh, kemudian dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus.
Proses pengukusan yang lama menjadikan ayamnya empuk dan kuah garang asemnya bercita rasa gurih, segar, pedas, dan asam—karena ada tambahan potongan tomat hijau dan belimbing wuluh.
4. Nasi Pecel Gambringan
Disebut nasi pecel Gambringan karena dulu penjualan nasi pecel ini berada di Stasiun Gambringan, Dusun Pucang Kidul, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Sekitar 1940-an, ada puluhan warga Desa Tambirejo yang menjadi penjual nasi pecel di Stasiun Gambringan. Sehingga kuliner ini kemudian populer dengan nama sega pecel Gambringan.