Network
SINARJATENG.COM – Di zaman yang serba canggih ini teknologi informasi semakin berkembang. Adanya teknologi informasi seperti telepon seluler atau ponsel memudahkan seseorang untuk berkomunikasi.
Saat ini hampir setiap orang memiliki ponsel, setiap harinya mereka tidak bisa lepas dari genggaman posel tersebut.
Ketika bangun tidur dan mau tidur lagi, pasti tangan dan matanya tidak ada henti menatap layar ponsel. Sehingga sering tejadi ketiduran disaat masih menggunakan ponsel atau ponsel tersebut sengaja diletakkan dekat kepala agar terdengar suara alarm di pagi hari.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Kebakaran Terjadi di Lokasi Relokasi Pasar Johar Arteri Soekarno Hatta Semarang
Perlu kita ketahui bahwa saat tidur dekat ponsel itu berisiko berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari hellosehat.com. Berikut bahaya saat tidur dekat ponsel.
1. Mengakibatkan gangguan sel otak
Menurut seorang ilmuwan kesehatan lingkungan yang bernama Dr. Devra Davis, mengatakan bahwa paparan radiasi dan ponsel dapat mengakibatkan gangguan pada sel otak. Sel-sel otak yang rusak membuat risiko terjangkitnya berbagai berbagai jenis penyakit meningkat seperti tumor otak, Alzheimer, autism, masalah pada perilaku mereka. Karena otak adalah pusat pengendalian tubuh.
2. Memicu kanker
Radias dalam ponsel dapat memicu kanker. Efek elektromagnetik yang dapat dibuktikan adalah peningkatan panas pada beberapa bagian tubuh misal kepaa telinga yang dekat dengan ponsel saat digunakan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Bioinitiative pada tahun 2012 melaporkan bahwa dengan menggunakan ponsel sekitar 10 tahun dapat menyebabkan tumor. Selain itu, studi lain juga telah dilakukan oleh kelompok riset dari Israel.
Baca Juga: Dirjen Diksi Hibahkan Pesawat KR-02 Untuk SMK Muhammadiyah 2 Salam Magelang, Begini Harapannya
Mereka menemukan bahwa paparan radiasi handphone dapat meningkatkan tumor ganas kelenjar parotis di sisi wajah. Tumor parotis merupakan sejenis tumor yang sangat langka, biasanya gangguan ini muncul pada orang-orang di atas 50 tahun. Dan sejak tahun 2001, kasus tumor parotis telah dialami oleh orang-orang di bawah 20 tahun.
