Pandemi Tak Menjadi Penghalang Bagi 'Uap Kopi Bubuk' untuk Tetap Bertahan, Ini Strateginya

- 3 Agustus 2021, 18:33 WIB
Bubuk kopi yang berkualitas
Bubuk kopi yang berkualitas /Dok. UMKM Uap Kopi Bubuk

 

 

SINARJATENG.COM - Bubuk kopi yang berkualitas mampu menghasilkan kopi nikmat dengan aroma khas yang membuat ketagihan penikmatnya. Membuat kopi bubuk harus dipilih dari biji kopi yang berkualitas serta pengolahan yang sempurna.

Peluang usaha produksi kopi sangat terbuka karena bahan utama biji kopi khas Indonesia tersedia melimpah. Bisnis kopi bubuk juga termasuk usaha yang menjanjikan karena kopi merupakan salah satu minuman yang banyak dinikmati dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu pelaku usaha yang melakoni bisnis kopi adalah Yulisandro Bagas Samudra atau akrab disapa Bagas ini telah menjual ragam kopi sejak tahun 2015. Bagas menjual kopi kemasan biji kopi dan bubuk kopi dengan merek dagang Uap Kopi.

Baca Juga: KBRI Windhoek Jalin Kerjasama dengan Distributor Produk Mie dan Kopi Instan untuk Promosikan Produk

Bagas mengatakan, Ia tertarik terjun ke bisnis kopi bubuk kemasan karena melihat peluang hobi orang Indonesia dalam meminum kopi serta semakin banyak kedai kopi yang menyasar semua kalangan.

Sehingga Ia mendirikan perusahaan dengan izin Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan izin P-IRT (Perusahaan Industri Rumah Tangga) Uap kopi berasal dari biji kopi jeis Arabika dan Robusta.

Ia memilih kopi Arabika lantaran kopi jenis ini memiliki rasa dan aroma khas dengan kandungan keasamannya yang rendah.

Sementara untuk kopi Robusta umumnya lebih pahit serta karakter rasa yang cenderung tidak bervariasi.

Baca Juga: Ditengah Pandemi Covid-19, 3 Kopi Indonesia Justru Go Global

Saat ini Uap Kopi menjual produk kopi bubuk yang sudah diproses menjadi bubuk dalam kemasan mulai dari kemasan 5gr untuk kebutuhan industri perhotelan dan restaurant, kemasan 100gr yang dibanderol dengan harga 14.800, serta menjual biji kopi perkiloan mulai dari harga 90ribuan.

Bagas mengakui menjual produk kopi bubuk tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi di masa pandemi saat ini yang membuat persaingan semakin ketat dan memunculkan opsi tetap bertahan atau menyerah.

Saat ini, Uap Kopi mengandalkan pemasaran secara daring (online) dengan menawarkan produknya menggunakan digital marketing atau melalui marketplace dan media sosial
dengan penawaran gratis ongkos kirim ataupun cashback.

Baca Juga: Selebgram Dinda Safayana Laporkan Perlakuan Buruk Karyawan, Kopi Kenangan Beri Penjelasan

Selain memanfaatkan media online, Uap Kopi juga mengandalkan pemasaran secara offline dengan menawarkan produk ke beberapa kedai kopi dan menjual dengan sistem dropshipper ataupun reseller.

Ia membuka peluang bagi semua orang untuk menjadi reseller dengan menerapkan sistem satu kota/kabupaten hanya satu reseller saja.

Bagas mengatakan ia tetap optimis dan akan berusaha terus eksis dalam mengembangakan usaha kopinya agar tetap menghasilkan pendapatan. Ia juga berharap dapat terus memperluas usahanya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x