Gebyuran Bustaman, Tradisi Perang Air Warga Semarang untuk Sambut Ramadhan

- 10 Maret 2023, 10:52 WIB
Gebyuran Bustaman, Tradisi Perang Air Warga Semarang untuk Sambut Ramadhan
Gebyuran Bustaman, Tradisi Perang Air Warga Semarang untuk Sambut Ramadhan /Sumber foto Instagram @fanyanto_ec

SINARJATENG.COM - Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbanyak di dunia.

Mengutip data dari beberapa sumber, sebanyak 86.88% warga Indonesia memeluk agama islam.

Maka tak heran jika terdapat berbagai jenis tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan di setiap daerah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RTV Hari ini Jumat 10 Maret 2023: Saksikan Adit Sopo Jarwo dan Pendekar 12 Rasi Bintang

Salah satu tradisi yang sudah ada sejak abad 18 adalah Gebyuran Bustaman yang dilakukan oleh masyarakat Semarang.

Tradisi saling melempar air ini dilakukan di Kampusng Bustaman, Kelurahan Purwodinatan.

Kampung Bustaman dibangun pada tahun 1743 oleh Kyai Bustaman, tokoh syiar islam dan budayawan terkemuka.

Sebelum saling melemparkan air, warga terlebih dahulu mencoreng wajah dan sebagian tubuh, yang diartikan sebagai dosa-dosa.

Kemudian, saling siram dimulai dengan tarian serta memanjatkan do'a.

Lalu, leluhur kampung dan pejabat daerah mengguyurkan air dalam kendike 5 anak di kampung Bustaman.

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Tayang di NET TV Hari Ini Jumat 10 Maret 2023 Ada Cheer Up dan Doctor Romantic

Setelah itu, barulah warga saling menyiram air yang memiliki makna kebahagiaan menyambut bulan ramadhan dan simbol membersihkan diri baik lahir dan batin.

Karen bulan suci Ramadhan akan segera tiba, Gebyuran Bustaman akan dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Maret 2023.

Ingin tahu lebih jelas keseruan Gebyuran Bustaman? Anda bisa datang ke Kampung Bustaman untuk menyaksikannya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x