Lazismu Jateng Bersama PWI Gelar Sekolah Amil Jurnalistik Filantropi

- 1 Desember 2020, 12:10 WIB
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud, saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Sekolah Amil Jusrnalistik Filantropi, di Kampus Unimus, Senin 30 November 2020
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud, saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Sekolah Amil Jusrnalistik Filantropi, di Kampus Unimus, Senin 30 November 2020 /Dok PWI Jateng

SINARJATENG.COM - Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Jateng, menggandeng PWI Jateng, menggelar Sekolah Amil Jusrnalistik Filantropi, di Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa 30 November 2020-1 Desember 2020 ini, dibuka Sekretaris PW Muhammadiyah Jateng, Drs H Wahyudi, Senin 30 November 2020.

Dalam keterangannya, Wahyudi menyatakan, peran jurnalis diharapkan mampu menyampaikan informasi yang jujur, tidak kemudian membuat isu yang meresahkan masyarakat, dan membuat fitnah.

Baca Juga: Ketua DPRD Jateng Buka Konferwil II AMSI

Dalam konteks agama, lanjut dia, sabar memiliki potensi yang luar biasa. Maka kadang banyak orang salah menafsirkan bahasa Jawa saat mengartikan sebuah jargon.

”Misalnya, alon-alon waton kelakon. Bukan bekerja santai asal kelakon, tetapi maknanya harus ada target yang matang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, kader-kader Lazismu yang mengikuti Sekolah Amil Jurnalistik Filantropi ini harus memaknai jargon bahasa Jawa secara benar,” kata Wahyudi.

Ditambahkannya, jargon itu harus diartikan sebagai sesuatu yang bukan santai-santai saja, dalam pengembangan perolehan menghimpun zakat.

Baca Juga: Enam UMKM di Sumut Terima Penghargaan Siddhakarya

”Maka, bahasa yang digunakan para jurnalis Lazismu diharapkan bisa memakai bahasa yang sesuai dengan medianya. Harus memiliki karakter, sehingga mampu membuat orang trenyuh untuk menyalurkan zakat melalui Lazismu. Termasuk membuat kepercayaan masyarakat, karena telah men-tasyaruf-kan zakat secara benar,” imbuh dia.

Harapan Masa Depan

Sementara itu, Ketua Lazismu Jateng, H Dodok Sartono SE MM menyampaikan, Indonesia menurut riset di tahun 2018, merupakan negara paling dermawan di dunia. Dan pihaknya pun meyakini, salah satunya adalah adanya peran utama media.

Baca Juga: Walikota Surabaya Antisipasi Kesadaran Penerapan Protokol Kesehatan yang Menurun

Oleh karenanya, salah satu skill yang harus dikuasai amil adalah, membangun gerakan media untuk filantropi. Melalui media ini, akan menjadi langkah strategis, bagaimana gerakan penyantunan ini tidak sekadar melaksanakan tugas keagamaan, tetapi harapan di masa depan.

Apalagi sekarang menurut dia, banyak media yang sangat beragam, baik online atau cetak. Sehingga menambah dinamika untuk menyampaikan informasi tentang Lazismu kepada masyarakat.

Dipaparkan dia, Lazismu harus berubah, tidak hanya mengandalkan ritel door to door manual, apalagi target market filantropinya adalah pembayaran non tunai. Sehingga amil harus mampu memanfaatkan media online.

Baca Juga: Para Pelatih di Liga Inggris Keluhkan Padatnya Jadwal Pertandingan

Gali Potensi

”Melalui Jurnalistik Filantropi ini, diharapkan Lazismu Jateng menjadi barometer di Indonesia. Untuk saat ini, penghimpunan Lazismu sudah mencapai Rp 70 miliar per tahun,” lanjut dia.

Sedangkan Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS SH menambahkan, saat ini ada pengakuan tentang pentingnya posisi media. Terutama pada tema-tema jurnalisme filantropi, untuk menggali potensi dana umat, terutama pengembangan Lazismu.

Baca Juga: Main di kandang Sendiri, Leicester Kalah 1-2 atas Fulham.

”Sebagai misal, PWI Jateng saat ini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jateng. Ini tidak lain ingin menebarkan virus maslahat dunia kewartawanan, sebagai hal yang bisa menjiwai dalam kehidupan kita,” jelas Amir.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor II Unimus Dr Hadi Winoto menyatakan, dirinya tidak asing dengan dunia jurnalistik. Dia pernah menjadi kontributor sebuah media, hingga sampai bangku kuliah.

”Lazismu harus mendekati media. Kalau sekarang ini banyak online, maka harus diberdayakan ke media online,” tegasnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x