Harapan Masa Depan
Sementara itu, Ketua Lazismu Jateng, H Dodok Sartono SE MM menyampaikan, Indonesia menurut riset di tahun 2018, merupakan negara paling dermawan di dunia. Dan pihaknya pun meyakini, salah satunya adalah adanya peran utama media.
Baca Juga: Walikota Surabaya Antisipasi Kesadaran Penerapan Protokol Kesehatan yang Menurun
Oleh karenanya, salah satu skill yang harus dikuasai amil adalah, membangun gerakan media untuk filantropi. Melalui media ini, akan menjadi langkah strategis, bagaimana gerakan penyantunan ini tidak sekadar melaksanakan tugas keagamaan, tetapi harapan di masa depan.
Apalagi sekarang menurut dia, banyak media yang sangat beragam, baik online atau cetak. Sehingga menambah dinamika untuk menyampaikan informasi tentang Lazismu kepada masyarakat.
Dipaparkan dia, Lazismu harus berubah, tidak hanya mengandalkan ritel door to door manual, apalagi target market filantropinya adalah pembayaran non tunai. Sehingga amil harus mampu memanfaatkan media online.
Baca Juga: Para Pelatih di Liga Inggris Keluhkan Padatnya Jadwal Pertandingan
Gali Potensi
”Melalui Jurnalistik Filantropi ini, diharapkan Lazismu Jateng menjadi barometer di Indonesia. Untuk saat ini, penghimpunan Lazismu sudah mencapai Rp 70 miliar per tahun,” lanjut dia.
Sedangkan Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS SH menambahkan, saat ini ada pengakuan tentang pentingnya posisi media. Terutama pada tema-tema jurnalisme filantropi, untuk menggali potensi dana umat, terutama pengembangan Lazismu.