Gelar Benchmarking, BPI UIN Walisongo Semarang Undang Praktisi BNNP Jawa Tengah

25 Februari 2023, 16:06 WIB
Gelar Benchmarking, BPI UIN Walisongo Undang Praktisi BNNP Jawa Tengah /Humas UIN Walisongo Semarang

SINARJATENG.COM - Jurusan Bimbingan dan penyuluhan islam (BPI). Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang, gelar Benchmarking (BM) Kompetensi Mahasiswa. Kegiatan BM tahun 2023 ini berfokus pada tema pencegahan dan penanganan narkoba yang melibatkan akademisi dari PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam), dan paraktisi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah.

Serangkaian kegiatan BM telah dilaksanakan, minggu ini memasuki sesi kedua kegiatan BM dengan agenda “Pembekalan Penggiat Anti Narkoba yang menghadirkan para penyuluh narkoba. Agenda yang sedang berlangsung adalah Pelatihan Konselor Adiksi Dasar pada Selasa – Jumat (21-24 Februari 2022)

Kegiatan tersebut diikuti 90 mahasiswa semester 6 dan berkesempatan menghadirkan para ahli seperti Sarah Kharismasari, SKM yeneg menyampaikan tema "peraturan terkait rehabilitasi napza", dr. Evi Zyahroti Umami dokter sekaligus konselor adiksi BNNP Jateng yang mengulas "pengetahuan prinsip dasar adiksi", dan dr. Puspita Jauharil Farra AM. MM yang memberika materi "temu kenali penyalahgunaan narkoba".

Baca Juga: Rekomendasi 30 Destinasi Wisata Hits di Jepara Jawa Tengah Menjadi Tempat Wisata yang Menarik Banyak Wisatawan

Para akademisi dan praktisi dihadirkan dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman konseling adiksi dasar; membekali ketrampilan tehnis sebagai asistensi konselor adiksi, dan tujuan jangka panjang mampu berperan aktif dalam program IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat) dalam pencegahan dan penanganan narkoba. IMB ini dibentuk oleh BNNP Jateng pada daerah-daerah yang rawan terhadap penyalahkagunaan napza.

Sarah Kharismasari menyampaikan bahwa penggunaan narkoba tidak hanya dilarang tetapi juga dapat merusak tubuh manusia. Tidak hanya itu, narkotika juga dapat merusak lingkungan, sosial dan ekonomi.

"Maka penting nya kita melaporkan ketika orang di dekat kita yang merupakan pecandu atau penggunaan. Sehingga mereka akan ditangani dan di periksa. Hal tersebut tidak lepas dari peraturan yang ada," ucap Sarah.

Baca Juga: Rekomendasi 30 Tempat Wisata Favorit di Klaten Jawa Tengah, Sebuah Pemandangan Alam yang Tersimpan

Selanjutnya dr. Evi Zyahroti Umami juga menjelaskan tentang pengetahuan prinsip dasar adiksi. Bukan hanya itu mahasiswa juga di berikan pahaman tentang macam-macam, dan faktor dari narkotika.

"Jika satu terkena maka bisa saja yang lain terkena dampak nya karena mereka berkelompok, walaupun dirinya tidak menggunakan, akan tetapi tetap saja akan terlibat karena dirinya bersama dengan temannya yang menggunakan narkoba." Ujar Evi.

Sebagai penutup dr. Puspita Jauharil Farra AM. MM memaparkan gagasan “temu kenali penyalahgunaan narkoba”. Pada kesempatan ini, mahasiswa juga diajak untuk mempraktikan bagaimana mengenali penyalahgunaan narkoba yang bisa ditemui di masyarakat.

Baca Juga: Menstruasi Nyeri! Simak 9 Cara Ini Dapat Menghilangkan Rasa Nyeri Saat Menstruasi

Materi-materi tersebut diharapkan mampu memperkuat pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa yang diproyeksikan menjadi Konselor atau penyuluh sosial keagamaan di masyarakat. Salah satunya dapat ambil bagian dalam kegiatan pencegahan dan penanganan narkoba yang marak terjadi di berbagai lapisan masyarakat.***

Editor: Miftah Rizzi

Tags

Terkini

Terpopuler