Simak Sejarah Diperingatinya Hari Guru Nasional Pada Tanggal 25 November, Berikut Ini Kisah Sejarahnya

25 November 2022, 09:28 WIB
Ilustrasi Hari Guru Nasional 2022. /Pixabay/aditiotantra

SINARJATENG.COM - Sejarah Hari Guru Nasional yang ditetapkan pada tanggal 25 November berawal dari penghormatan pemerintah di era Presiden ke-2 Indonesia Soeharto kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Penghormatan ini tertuang di Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Aturan itu ditetapkan sejak 25 November 1994. Pada tahun 2022, bangsa Indonesia merayakan Hari Guru Nasional yang ke-77.

Peringatan Hari Guru Nasional bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Namun, perayaan Hari Guru Nasional tidak termasuk hari libur.

Baca Juga: Jadwal Acara TV MNCTV dan Indosiar Hari Ini Jumat, 25 November 2022: Ada Rahasia Batin dan Suara Hati Istri

Perayaan Hari Guru Nasional 2022 adalah salah satu sebagai bentuk peringatan untuk memberikan apresiasi atas jasa para guru untuk pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ditetapkan pada 25 November sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang menetapkan hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak saat itu, 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Sejarah Hari Guru ternyata sangat panjang. Pada 1912, berdiri persatuan organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). PGHB beranggotakan kepala sekolah, guru bantu, guru desa, sampai perangkat sekolah lainnya.

Keanggotaan mereka makin berkembang dan nasionalis. Tujuan didirikannya PGHB saat itu adalah untuk memperjuangkan nasib para anggota walaupun dengan latar pendidikan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Klaim Sekarang! Kode Redeem FF Free Fire Pagi Hari Ini Jumat, 25 November 2022, Banyak Hadiah Menarik

PGHB yang berkembang pada masa itu memicu munculnya organisasi-organisasi guru baru, yaitu Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Ambachtsschool (PGAS), serta organisasi guru berbasis keagamaan atau kebangsaan, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV) dan Katolieke Onderwijsbond (KOB). Pada tahun 1932 PGHB berubah nama menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia).

Lalu, pada masa pendudukan Jepang, Jepang memblokir segala bentuk organisasi maupun sekolah. Hal ini menyebabkan PGI tidak dapat berfungsi kembali.

Selanjutnya, setelah Indonesia merdeka, guru kembali mendapatkan ruangnya. Pada 24-25 November 1945, tenaga pendidik Indonesia mengadakan Kongres Guru di Surakarta.***

 

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler