5. Mudah Terpancing Emosi
Anak yang menjadi korban pertengkaran orang tua terbagi menjadi dua, ditinjau dari caranya mengolah emosi. Ada yang menjadi penakut, ada juga yang lebih banyak diam. Namun, ada juga yang mudah terpancing emosi.
Nah, untuk anak yang terpancing emosi ini perlu diwaspadai. Pasalnya, ia bisa saja meniru bagaimana orang tuanya bertengkar. Mereka pun akan cenderung memilih jalan kekerasan sebagai solusi menhgadapi semua masalah yang menghampirinya.
6. Kehilangan Rasa Percaya Diri
Sering melihat orang tua yang bertengkar dan saling menyakiti bisa membuat anak hilang kepercayaan pada apa saja. Ia merasa dibuat kecewa oleh sosok panutan yang seharusnya ia banggakan.
Kejiwaanya bisa terguncang sehingga membuatnya takut dan tidak percaya diri ketika berada di lingkungan pertemananya.
Dalam membina sebuah rumah tangga, perjalanan yang harus dilalui sepasang suami istri tidaklah selalu mulus. Kadang ada perbedaan pendapat atau keributan kecil yang dapat menjadi bumbu rumah tangga. Jika pertengkaran tersebut terjadi ketika sudah mempunyai anak, maka sebaiknya orang tua perlu mempertimngkan dampaknya.***