Respons Realitas Sosial, KPI UIN Walisongo Kembali Gelar Tadarus Komunikasi Seri 5

- 25 April 2022, 23:21 WIB
Respons Realitas Sosial, KPI Kembali Gelar Tadarus Komunikasi Seri 5
Respons Realitas Sosial, KPI Kembali Gelar Tadarus Komunikasi Seri 5 /

Selain itu Ning Najhaty juga mengatakan, bahwa perempuan pesantren jaman distrupsi ini,sangat lah berbeda dengan dahulu.

“Lima tahun terakhir media massa dimanfaatkan oleh para santri untuk menampilkan pribadi mereka sesuai passion, dan akhirnya memunculkan hal hal baru. Bahkan pesantren sekarang sudah memiliki sekolah, beda dengan tahun lalu, hanya mendirikan pesantren saja” ucap Ning Najhaty.

Selanjutnya Muhammad juga mengatakan bahwa Gender sebenarnya atribut-atribut sosial yang kemudian dikonstruksikan. Sehingga perempuan beranggapan bahwa perempuan mempunayai kasta kasta tersendiri dan laki laki pun memiliki kasta sendiri.

Baca Juga: Bela Tri Suaka dan Zidan, Denise Chariesta Dihujat Netizen, Hanya Pansos

“Karena gender konstruksi sosial, hal-hal tradisional diajarkan dari generasi ke generasi dan itu tidak mudah untuk langsung dirubah. Bias gender tidak bisa dirubah karena disepakati secara konvensi, dan banyak yang setuju dengan konstruksi social” ucap Muhammad.

Menurut Muhammad, perubahan melalui media yang paling terasa ada tiga yaitu Toxcic Mascullinity, Moderen Western Gender Perspective dan Feminis melawan Tradisionalis

“Jurusan KPI memiliki kontribusi dalam merubah melalui media karena mempelajari Nilai Islam yang berkeadilan termasuk kepada perempuan. Kita harus memiliki Skill and knowledge Media dan bagaimana membroadcasting memberikan gender secara (populis, ramah, dan menyenangkan),” ucap Muhammad.***

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x