Network
SINARJATENG.COM - Hampir semua mayarakat di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah mengeluhkan dengan Harga gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram yang kini tembus hingga Rp 30 ribu per tabung.
Lonjakan harga LPG bersubsidi ini disebabkan kelangkaan di sejumlah pangkalan. Akibatnya, beberapa warga terpaksa menggunakan alternatif lain sebagai bahan bakar.
Informasi yang dihimpun redaksi SinarJateng.com kelangkaan gas elpiji ini sudah sebulan terakhir, gas elpiji 3 kilogram mulai langka di wilayahnya.
Bahkan di wilayah Pemalang hampir semua di Kecamatan mengalami kelangkaan gas melon yaitu Kecamatan Pemalang, Kecamatan Taman, Kecamatan Watukumpul, Belik, Moga, Pulosari, Randudongkal, Warungpring, dan Kecamatan Bantarbolang.
Sebelumnya Nur Anifah, ibu rumah tangga di Desa Danasari, Kecamatan Pemalang mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg di daerahhnya.
Dia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke tetangga desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji berusbsidi. Ketika dapat pun, harga gas melon itu cukup mahal. Padahal harga normal sesui HET yakni Rp 18 ribu per tabungnya.
"Saat ini yang jual eceran, per tabungnya sekitar Rp 25 ribu bahkan ada yang jual Rp 30 ribu. Sudah harganya segitu, terus susah didapat," katanya.
Warga Pemalang lainnya, Fatimah mengeluhkan dengan melonjaknya harga elpiji 3 Kg yang sangat mencekik, Ia juga berharap kepada wakil rakyat atau anggota DPRD Kabupaten Pemalang untuk ikut membantu mencarikan solusi untuk warganya.
