Angka Balita Stunting Masih Tinggi di Kabupaten Pekalongan

- 22 April 2021, 10:46 WIB
Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan tiga penghargaan terbaik bagi puskemas dalam penurunan stunting yaitu Puskesmas Kesesi 1, Puskesmas Paninggaran, dan Puskesmas Bojong 1 pada acara Rembug Stunting di Aula Bappeda Kabupaten Pekalongan Senin 20 April 2021
Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan tiga penghargaan terbaik bagi puskemas dalam penurunan stunting yaitu Puskesmas Kesesi 1, Puskesmas Paninggaran, dan Puskesmas Bojong 1 pada acara Rembug Stunting di Aula Bappeda Kabupaten Pekalongan Senin 20 April 2021 /Humas Pemkab Pekalongan

SINARJATENG.COM - Jumlah angka stunting di Kabupaten Pekalongan masih cukup tinggi, tercatat pada tahun 2020 dari balita yang ditimbang sebanyak 10.316 anak, sebanyak 1.631 balita atau sebesar 15,81 persen, meskipun hal itu lebih baik dari tahun 2019, yang tercatat sebanyak 21,43 persen balita menderita Stunting.

Hal ini terungkap dalam acara Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Pekalongan pada Senin 20 April 2021 di Aula Setda Kabupaten Pekalongan.

Bupati Pekalongan Asip Kolbihi mengatakan bahwa stunting ini harus dicegah sedini mungkin karena akibatnya yang sangat fatal.

Baca Juga: Gus Menteri Dukung Bupati Blora Terkait Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Daerahnya

‘’Selain mengalami fungsi kognitif dan keterlambatan motorik, anak-anak stunting juga beresiko mengalami permasalahan kesehatan di masa dewasa. Dan bagi perempuan makan ia akan melahirkan bayi yang lebih kecil dan akan beresiko melambungkan lingkaran setan kemiskinan dalam keluarga. Jadi ini penting karena untuk mengurai agar persoalan-persoalan di belakang hari bisa kita antisipasi sedemikian rupa,’’ jelasnya.

Mengenahi penanganan kasu stunting Bupati Asip mengatakan bahwa masalah stunting merupakan masalah multidimensional, Bupati Asip mengatakan bahwa masalah ini harus diselesaikan dnegan melibatkan banyak sektor supaya bisa cepat diselesaikan.

"Ada faktor multidimensional yang tidak hanya disebabkan oleh gizi buruk saja yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, oleh karena itu penanganan stunting harus ditangani secara pentahelik yaitu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan,’’ ujarnya.

Baca Juga: PT KAI Sebut Volume Penumpang Jelang Pemberlakuan Pembatasan KA Masih Stabil

Sementara itu mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Budi Darmoyo mengatakan dalam sambutannya, bahwa tujuan puncak dari acara rembug stunting ini adalah untuk meningkatkan sinergitas dan singkronisasi hasil analisis situasi serta penyusunan rencana kegiatan dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Pekalongan.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x