2.Maroko langsung memenangkan adu pinalti di percobaan pertama
Bermain menghadapi Spanyol melalui adu pinalti, Maroko sebenarnya kurang diunggulkan mengingat ini adalah kali pertama Maroko menjalani adu pinalti di ajang Piala Dunia.
Namun, tim asuhan Walid Regragui berhasil tampil ciamik di babak tos-tosan terutama kiper Yassine Bounou, kiper yang kini bermain untuk klub Sevilla sukses menggagalkan tiga tendangan penalti dari Sarabia, Soler, dan Busquets sehingga Maroko menang 3-0.
3. Maroko jadi tim keempat Afrika yang capai babak perempat final
Maroko berhasil menjadi wakil Afrika keempat yang menjejakkan kakinya di babak 8 besar. Hakim Ziyech cs mengikuti jejak Kamerun di Piala Dunia 1990, kemudian Senegal pada edisi 2002, serta Ghana pada Piala Dunia 2010.
Maroko kini merupakan satu-satunya tim Afrika yang masih bertahan di Piala Dunia 2022. Maroko juga menjadi harapan bagi seluruh benua untuk menjadi wakil Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia.
4. Spanyol memperpanjang rekor buruk di adu pinalti
Sementara Maroko berpesta, di sisi lain Spanyol sedang merana. Dengan kekalahan tim asuhan Luis Enrique di babak adu pinalti membuat La Furia Roja mengalami 4 kekalahan dari 5 kali menjalani adu pinalti sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia.
5. Maroko adalah negara Afrika pertama yang memenangi adu penalti di Piala Dunia. Sebelumnya Ghana kalah dari Uruguay pada 2010.***