Pembukaan Sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka Berisiko Tinggi, Begini Tanggapan IDAI

- 2 Desember 2020, 19:32 WIB
Ilustrasi anak sekolah.
Ilustrasi anak sekolah. /Pixabay/stokpic

SINARJATENG.COM -Peningkatan jumlah kasus yang signifikan pasca pembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara, sekalipun negara maju.

Rencana transisi pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka, dianggap Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)memiliki risiko yang sangat tinggi untuk terjadi lonjakan kasus COVID-19, terutama pada anak dan remaja.

Hal tersebut juga dikatakan oleh Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Negara Ini Perbolehkan Turis Mancanegara yang Pernah Terkena COVID-19 Masuk Tanpa Tes

"Karena anak masih dalam masa pembentukan berbagai perilaku hidup yang baik agar menjadi kebiasaan rutin di kemudian hari, termasuk dalam menerapkan perilaku hidup bersih sehat," ujarnya.

Menurut Aman, ketika protokol kesehatan dilanggar, baik sengaja atau pun tidak, maka risiko penularan infeksi COVID-19 secara otomatis akan melonjak.

"Peningkatan jumlah kasus yang signifikan pasca pembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara, sekalipun negara maju. Sebut saja Korea Selatan, Prancis, Amerika Serikat," kata Aman.

Baca Juga: Usai Sembuh dari COVID-19 Tanda Tubuh Sudah Kebal Virus? Begini Tanggapan Pakar

Menurut IDAI, penundaan pembukaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran tatap muka tentu saja memiliki andil yang cukup besar untuk menurunkan transmisi.

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x